Four: Akennaton

17.3K 2.2K 50
                                    


Ini terjadi pada 10 tahun yang lalu, di mana Raja Akennaton, Lord Romelo, murka pada perbuatan memalukan putera sulungnya, Lord Victor.

Suara teriakan penuh amarah Romelo yang begitu memekakkan telinga menggema di penjuru istana Clan Akennaton.

Ruang takhta hanya diterangi oleh kobaran api di beberapa obor yang tergantung di dinding. Penerangan di sana sangat minim. Terlebih aura kemurkaan sang Raja membuat suasana semakin mencekam.

"Memalukan!" Romelo meludahi wajah Victor, "kau pria tidak berguna, Victor! Kau pecundang termemalukan yang pernah kutemui! Kau payah dan tidak berguna!" teriaknya marah.

Victor membersihkan ludah sang Ayah menggunakan jubahnya. Diabolus berumur 600 tahun itu terlihat biasa saja dan memilih untuk diam. Victor membiarkan Romelo melepas semua amarahnya terlebih dahulu, selepas itu, barulah Victor melakukan pembelaan diri.

Romelo menunjuk pasukan Victor yang kini terkapar tak bernyawa di tengah-tengah ruang takhta, "Inilah bukti bahwa kau lemah! Kau membiarkan pasukanku terbunuh!"

Victor menatap Romelo dengan tatapan tenang. Diabolus berumur 5.200 tahun itu berjalan mondar-mandir di hadapan anaknya.

Wajah Romelo terlihat begitu menawan dan beringas bersamaan. Garis-garis kemarahan terlihat pada wajahnya yang awet muda. Romelo menatap tajam Victor. Sehingga Victor segera memalingkan wajah. Dan saat itu pula tamparan mendarat di pipi Victor.

Victor terhuyung hingga terjatuh. Darah hitam keluar dari sudut bibirnya. Secepat kilat Victor sudah kembali berdiri di hadapan Romelo.

"Memalukan! Kau Diabolus pecundang! Kau hanya tahu memuaskan hasratmu dengan Diabolus perempuan murahan di luar sana! Apa dua puluh ogre tak cukup bagimu untuk membuat para lycan berlutut pada Akennaton?" Romelo berujar penuh amarah. Tanduk merahnya semakin memanjang dan meruncing tajam.

Victor menunduk malu. Pasalnya, kemurkaan Lord Romelo juga disaksikan oleh para pemimpin ras makhluk immortal lain yang menunduk di bawah kekuasaan Clan Akennaton.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa putera kesayangan Raja Akennaton, Lord Victor, memang gemar tidur dengan gadis-gadis. Kelakuan bejat Victor tersembunyi dibalik wajah rupawannya. Tak sekali pun Victor pernah melakukan sesuatu yang membanggakan untuk Clan Akennaton. Berbeda dengan desas-desus yang beredar bahwa Lord Victor adalah Diabolus api yang dijuluki panglima perang dari Negeri Akennaton, namun realita justru berkata sebaliknya.

Victor menatap mayat para ogre, makhluk bertubuh raksasa itu telah terkapar tak bernyawa. Tubuh mereka terkoyak parah oleh gigitan para lycan.

Lord Romelo memerintahkan Victor untuk membuat para ras lycan bertekuk lutut di bawah kekuasaan Clan Akennaton. Sebab ras lycan adalah ras liar terkuat yang belum terikat pada clan mana pun. Lord Romelo begitu mendambakan pasukan sekuat dan sejenius seperti lycan. Romelo tak mau jika para lycan, ras manusia serigala murni, menunduk pada clan lain. Terlebih Clan Dexter yang kekuasaannya semakin merajalela hingga kini. Romelo tak sudi jika sampai Clan Akennaton dikalahkan oleh kekuasaan Lord Gavriel yang terkenal akan keangkuhannya itu.

Tapi, sayang. Victor pulang membawa kekecewaan untuk sang Ayah. Mereka dikalahkan oleh ras lycan. Begitu memalukan bagi Lord Romelo. Kekalahan Victor adalah hal yang paling memalukan dalam sejarah Diabolus Akennaton.

"Pasti clan lain menertawakan ketidakmampuanmu dalam penyerangan! Beginikah calon Raja Negeri Akennaton?"

Perhatian Si putera bungsu akhirnya teralihkan. Milson melirik Romelo. Manik mata merahnya terarah lurus pada wajah sang Ayah. Milson yang memang sudah sedari tadi menyaksikan kemurkaan Ayahnya itu hanya diam dan tak tertarik sama sekali, namun saat mendengar pertanyaan Romelo membuat Milson segera menatapnya.

DiabolusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang