Twenty: Angel Of Death

10.2K 1.7K 411
                                    

Di ruang takhta Clan Akins, ketegangan turut menyertai. Lady Helena terlihat begitu gusar di singgasana. Sementara para bangsawan berstatus tinggi dengan para petinggi ras-ras pengikut setia clan diabolus elemen udara itu mulai memaki dan menyalahkan ras dragon rider.

Kepala suku dragon rider, Agwe, juga merupakan suami Earie melakukan pembelaan, "Kenapa kalian semua menyalahkan kami? Earie pasti tak akan melakukan penyerangan jika Lady Bona tidak melakukan kesalahan!"

Lord Edward, salah satu petinggi bangsawan diabolus Akins berkata, "Earie harusnya sadar bahwa tak sepantasnya dia melakukan itu! Dia hanya seorang pelayan!"

Agwe menggeram. Pria berkulit gelap dengan telinga panjang ini tersinggung, "Apa seorang pelayan tak boleh melawan bila merasa terancam? Begitu maksudmu, Lord?"

Edward dan Agwe saling melayangkan tatapan tajam. Di tengah-tengah ketegangan yang tersulut, dua pria ini justru memperburuk keadaan dengan memasang ancang-ancang untuk saling menyerang.

"Cukup!" Sahut Lord Thomas, adik angkat Lady Helena. Pria diabolus Akins ini merupakan anak dari pelayan setia mendiang ayah Lady Helena, Lord Jedrick. Jedrick mengangkat Thomas menjadi anak angkatnya sebagai balas budi atas kematian pelayan setianya, Jeremy, ayah Thomas, yang bersedia mati di medan tempur untuk menyalamatkan nyawa Lord Jedrick.

"Hentikan perbuatan kalian! Bagaimana bisa kalian bersikap seperti itu di tengah-tengah kekacauan seperti ini!" Desis Thomas. Terdapat luka panjang yang menggores di pipi hingga mulut pria itu. Wajahnya terlihat mengerikan dengan tatapan yang bersorot akan ambisi ingin menjadi penguasa. Dengan lagak sok terhormat, Thomas menoleh pada Earie, "mari kita dengar penjelasan dari pelaku tragedi ini," katanya kemudian.

Earie sejak tadi tampak mati kutu berdiri di belakang singgasana. Pelayan setia Helena itu menunduk dengan tangan gemetar. Telah berulang kali ia menitikkan air mata penuh penyesalan, dan ketakutan akan kematiannya yang mungkin saja tiba dalam waktu dekat.

Selepas kepergian para wanita sosialita tadi malam, hingga pagi ini, tak ada satu pun makhluk Akins yang berani terlelap. Mereka dibayang-bayangi oleh teror ketakutan bahwa mungkin saja Lord Milson bersama pasukannya langsung melakukan penyerangan.

Tak ada waktu bagi mereka untuk berlari. Clan Aneor bahkan angkat tangan tak ingin membantu ke mari. Sebab memang tak ada dari mereka yang ingin cari mati. Semua diabolus tahu bahwa kecerdikan dan insting iblis Akennaton dalam peperangan begitu tajam bagai ujung belati. Clan Akins tahu bahwa kini mereka telah berada di dalam jurang yang penuh belerang. Yang bila bergerak akan langsung meledak.

"Earie!" panggil Helena membentak. Penguasa Clan Akins itu akhirnya bersuara setelah sekian lama.

"Lady Bona menghinaku, Lady," kata Earie melakukan pembelaan. Suaranya terdengar bergetar dan tersendat-sendat.

Helena bangkit dari singgasana. Ia menghampiri Earie lalu mengangkat wajah Earie. Kuku-kuku hitam Helena yang begitu tajam menempel di dagu Earie. Tatapannya tersirat akan ancaman bila sekali saja Earie berbohong padanya, maka dagu gadis dragon rider itu akan patah.

"Dia mendengarku saat menghina Lord Milson," ujar Earie dengan suara yang sangat kecil. Semua pasang mata di dalam ruang takhta yang mendengar penyebab kejadian ini pun tampak semakin gusar.

Lord Edward terlihat semakin marah, "Apa kau gila, pelayan rendahan? Tentu saja Lady Bona marah mendengar pendampingnya dihina seperti itu! Ini semua gara-gara kau! Karena ulahmu, nama Clan Akins jadi ikut terseret!" bentaknya dengan suara berapi-api.

DiabolusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang