Menjalani kehidupan dalam persembunyian dan kebohongan sungguh membuat lelah. Bersama duka yang tak terhitung jumlahnya seolah tak pernah punah. Tak akan ada yang mampu bertahan dalam penderitaan bersama jiwa yang telah patah. Beberapa akan kalah dalam keadaan pasrah tanpa secercah cahaya yang perlahan musnah. Lalu kegelapan akan menawarkan kematian yang dirasa akan lebih mudah pada pemilik jiwa yang lemah.
Hidup dengan hanya sekadar bertahan saja tak akan cukup. Diperlukan suatu hal yang dapat menjadi penampu. Berdasarkan hidupnya yang telah berlalu selama seratus tahun, Lady Bona mengetahui bahwa setidaknya ada tiga hal yang mampu menjadi alasan seseorang belum menyerah pada kehidupan, yakni ambisi, harapan dan cinta. Sungguh klasik, tetapi ini fakta.
Selama ini, Lady Bona menjalani hidup dengan bergantung pada harapan. Ia begitu yakin bahwa dirinya akan segera keluar dari kegelapan. Setelah bertemu Lord Milson, rupanya cinta lebih mampu membuat Lady Bona bertahan. Namun, kali ini ia tak berusaha keluar dari kegelapan seorang diri, tetapi juga akan menarik Lord Milson bersamanya. Lady Bona rela melakukan apapun untuk itu termasuk menjerumuskan diri dalam marabahaya yang seharusnya dihindari.
Jauh dalam sanubari, Lady Bona sadar bahwa melakukan hal ini pantas membuatnya memperoleh predikat sebagai makhluk terbodoh di muka bumi. Ratu Clan Akennaton itu tak mengelak, namun ia tak pernah menyesal.
"Kau bodoh, Bona! Sangat bodoh! Sungguh bodoh! Di mana otakmu? Apa kau sudah gila?"
Berbagai makian dan umpatan telah Lady Bona terima sepanjang hari dari Lady Casmira. Rahasia ini akhirnya terbongkar setelah satu minggu disembunyikan. Damares terpaksa memberitahu Princess Clan Asten itu sebab mereka benar-benar menemui jalan buntu. Lady Bona menolak makan apapun lantaran terus merasa mual yang sangat parah. Apapun yang ia makan pasti akan dimuntahkan.
Lady Bona hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur. Kemarahan Lady Casmira baru bisa meledak setelah menerima kabar bahwa Lord Milson sedang tidak berada di istana.
"Aku mohon jangan beritahu Lord Eduardo. Dia mungkin akan membunuhku jika mengetahuinya," lirih Lady Bona dengan suara lemah.
Lady Casmira menoleh dengan tatapan mengerikan. "Lalu kau pikir aku tidak akan membunuhmu?"
Damares menghela napas pelan. "Tolong kami, Lady. Tolong bantu Nona. Kami tidak tahu harus berbuat apa," katanya cemas.
Baik Lady Bona maupun kedua pelayannya telah berusaha mencari solusi agar kehamilan gadis itu bisa disembunyikan sampai ia melahirkan. Lady Bona tentu tak mau menggugurkan kandungannya.
Ratu Clan Akennaton itu bersikukuh akan melahirkan darah daging Lord Milson. Beruntung akhir-akhir ini Raja Clan Akennaton itu sedang sibuk sehingga rahasia ini bisa menjadi sedikit lebih ringan untuk disembunyikan.
Para lycan tetap setia mendampingi Lady Bona. Mereka ikut membantu mencari solusi. Bahkan Eva dan Rebecca maupun pasangan mereka sesekali ikut menjaga Lady Bona di kamarnya, termasuk melindungi Lady Bona dari kemarahan Lady Casmira.
"Kami butuh solusi, Lady, bukan amukanmu," sahut Zinki dengan nada dingin.
"Satu-satunya solusi dariku hanya satu, janin itu harus mati."
Mata Lady Bona langsung berkaca-kaca. Perkataan Lady Casmira yang memang benar itu sungguh menampar dirinya. Inilah konsekuensi dari pengorbanan yang telah gadis itu pilih dari penampu kehidupan yang ia jalani. Cinta. Lalu bolehkah ia menampu pada harapan yang kemungkinan akan berakhir ini?
"Aku tidak akan pernah mau membunuh anakku, Lady Casmira," kata Lady Bona sembari mengusap air matanya.
"Kalau begitu, mati sajalah kalian berdua." Sekali lagi perkataan Lady Casmira berhasil menampar sang adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diabolus
Fantasy(Mengandung adegan kekerasan dan kata-kata kasar) Bona, gadis keturunan campuran manusia-iblis yang seratus tahun lamanya telah disembunyikan oleh kakak dan Sang ayah sebab segala hal mengenai manusia masih dominan pada diri Bona. Baik dari segi fis...