Pagi hari berlalu begitu cerah, secerah senyuman Lady Bona. Bagaimana tidak, Lord Milson berjanji akan pulang nanti malam. Gadis itu tengah menata ulang barang-barang di kamarnya. Dibantu dengan Si gadis-gadis cantik jelita, Eva, Rebecca dan Solyi. Pula pelayan setianya, Damares.
Lady Bona sendiri tengah menimbang-nimbang perihal gaun apakah yang akan ia kenakan malam nanti? Ratu Akennaton itu dibuat bingung sendiri oleh ratusan gaun yang tergantung dengan rapi di dalam lemari besarnya.
Rebecca ditugaskan untuk membantu sang lady dalam hal ini. Dia memiliki selera fashion yang bagus. Mengingat dulu saat masih menjadi manusia, Rebecca adalah seorang artis yang tentunya sudah familiar dengan dunia fashion.
Belahan jiwa dari pemimpin ras lycan itu mengambil sebuah gaun panjang berwarna biru navy. Gaun tersebut cukup menarik perhatian Lady Bona lantaran memiliki gold glitter yang indah. Namun, Lady Bona langsung menggeleng setelah melihat bagian dadanya yang terbuka lebar.
"Gaunnya terlalu seksi, Becca," ujar Lady Bona sembari tertawa kecil. Ia heran mengapa para wanita selalu menawarkan pakaian dengan dada yang terbuka pada temannya. Hal ini mengingatkan Bona pada teman baiknya, Lady Caitlyn.
"Itulah tujuan utamanya, Lady. Kau perlu gaun seksi untuk manarik perhatian Lord Milson..." kata Rebecca berjeda. Gadis itu kemudian menggantung kembali gaun biru navy tadi di dalam lemari lalu kembali berujar, "payudara adalah kebanggaan wanita."
"Tapi, payudaraku tidak sebesar milikmu. Tak ada yang bisa kubanggakan dengan milikku ini." Lady Bona terkekeh pelan.
"Wajar, Lady. Aku sedang mengandung, jadi banyak susunya. Makanya punyaku besar," jawab Rebecca. Damares nyaris tersedak air liur ketika mendengarnya.
"Susu?" Lady Bona bertanya dengan wajah polos.
Rebecca menoleh, baru tersadar akan suatu hal. "Mohon maaf jika aku lancang, Lady. Apa iblis tidak menyusui anaknya?"
"Oh..." Barulah Lady Bona mengerti. Namun, perkataannya tidak berlanjut lantaran ia pun tidak tahu jawabannya.
"Setahuku ras diabolus tidak menyusui. Anak-anak mereka memakan dosa seperti iblis dewasa." Solyi menyahut dari samping. Gadis siluman rubah itu tengah mengelap debu-debu membandel di keramik-keramik emas kecil di dalam lemari kaca.
"Benarkah? Berarti payudara Lady Bona tidak memiliki peluang untuk besar. Dunia alam bawah butuh klinik penyedia suntik silikon untuk mengatasi hal ini," kata Rebecca dengan wajah serius.
Eva geleng-geleng capek mendengarnya. Pembahasan macam apa ini?
"Kenapa kau berkata begitu? Milik Nona Bona bentuknya indah, kok." Damares ikut menyahut.
Solyi melongo dengan tatapan horror. "Memangnya kau sudah pernah melihatnya?"
Damares mengangguk. Melihat tatapan mencemooh dari tiga gadis di depannya sontak Damares melakukan pembelaan. "Aku ini pelayan setia, Nona Bona! Kalau dia sakit, aku yang mengurusnya, termasuk memandikannya!"
Solyi menyipitkan mata. "Dasar cabul!" katanya. Dijawab tatapan kesal oleh Damares.
"Cepat atau lambat kau pun akan membantu Nona kalau ingin mandi. Lihat saja!" Cibir Damares.
"Wajar-wajar saja kalau aku melakukannya. Aku, kan wanita! Bukan pria sepertimu!"
"Jadi, menurutmu aku salah karena terlahir sebagai seorang pria?"
Eva yang berada di tengah-tengah Damares dan Solyi memutuskan segera angkat kaki daripada harus mendengar pertengkaran mereka. Ia kemudian membantu Rebecca yang masih berkutat dengan gaun di lemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diabolus
Fantasi(Mengandung adegan kekerasan dan kata-kata kasar) Bona, gadis keturunan campuran manusia-iblis yang seratus tahun lamanya telah disembunyikan oleh kakak dan Sang ayah sebab segala hal mengenai manusia masih dominan pada diri Bona. Baik dari segi fis...