Part 1

1K 14 0
                                    

Halo...  Selamat datang di rumah duda panas & gadis muda.

Kalian siap untuk menyaksikan kebucinan akut dari duda hot satu ini?

Jangan lupa tinggalkan jejak dan follow akun-ku.

Salam kenal~


Di dalam sebuah kelab malam, hingar bingar musik yang dimainkan tak membuat seorang pria hanyut dalam euforia seperti yang lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di dalam sebuah kelab malam, hingar bingar musik yang dimainkan tak membuat seorang pria hanyut dalam euforia seperti yang lainnya. Pria itu justru tertunduk lesu dengan gelas kosong di hadapannya.

Pria tampan dengan jambangnya yang menggoda hanya mengangkat gelas meminta bartender menuangkan minuman lagi ke dalam gelasnya, tak peduli saat ada wanita yang mendekat bahkan menggodanya. Pria itu mengusir dengan kasar.

"Bos, sebaiknya Anda berhenti minum. Ini sudah terlalu banyak." Bartender di depan sana menolak permintaan pria itu dan malah mengambil gelasnya.

"Berhenti menasihatiku, Kevin. Kamu pantas menasihatiku kalau kamu bisa membawa Kessa kemari."

Kevin yang tak lain nama bartender itu mengembalikan gelas dan mengisinya. Menutup mulut serta matanya yang bersungguh-sungguh mempedulikan kondisi pria tampan tersebut.

"Kevin, isi lagi!"

Berkali-kali Kevin terpaksa mengisi gelas yang sama dan untuk orang yang sama. Pekerjaannya lebih penting daripada mencampuri urusan bosnya tersebut.

Kevin yang hendak berpaling melihat seorang wanita berjalan mendekat. Bergegas ia mengambil gelas dari tangan pria tampan itu. "Bos, Dokter Mila datang."

Tampaknya kepedulian Kevin tak membuat pria itu luluh, justru menepis tangan bartender tersebut untuk kemudian menghabiskan minumannya dalam sekali teguk.

"Kamu akan cepat mati kalau setiap hari tubuhmu di isi alkohol." Seorang wanita bersuara, duduk di samping pria itu. "Berhenti minum, Marcell."

Marcell, pria tampan mendengus saat Mila mengambil gelasnya. "Kematian lebih baik untukku daripada terus merindukannya."

"Kematian bukan solusinya, Marcell."

"Lantas apa?! Dua tahun berlalu dan sampai saat ini aku belum menemukan keberadaan Kessa."

"Bersabarlah sebentar lagi. Kami juga sedang mencarinya."

Marcell merebut kasar gelas dari tangan Mila. Di sodorkannya pada Kevin untuk meminta di isi kembali.

Kevin yang tak bisa melawan hanya bisa menuruti ucapan bosnya tersebut sambil melirik penuh makna pada Mila.

Gelas kembali penuh, Marcell mendekatkannya ke mulut, tapi sebuah tangan mencekal hingga minuman itu nyaris tumpah.

Marcell yang kesal karena kedatangan pengganggu lain, menoleh tajam dan menemukan seorang pria yang sangat ia kenali menatapnya dengan tatapan tenang.

"Lepaskan tanganku, Darwin." Pinta Marcell dengan suara setengah mendesis.

Mengejar Cinta Gadis Muda - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang