Aku kembali membawa kelanjutan bab kemarin.
Happy reading & jangan lupa tinggalkan jejak kalian😉
Arnatta's Guest House.Marcell berdecak kesal karena kecerobohannya sendiri ia mengalami kerugian material serta waktu. Perluasan guest house miliknya menjadi molor dari waktu yang ditentukan serta adanya penambahan biaya karena salah memilih kontraktor.
Kepalanya yang dipenuhi masalah nyaris meledak saat melihat sebuah nama tertera pada layar ponselnya yang berdering. Bergegas ia mematikan benda pipih tersebut.
"Kenapa tidak diangkat, Bos?"
Marcell menoleh pada bawahannya yang membawakan kopi. "Hanya mengganggu." Marcell mengambil kopi dari tangan orang itu kemudian menyesapnya.
"Jadi bagaimana sekarang, Bos? Kita ganti kontraktor?"
Marcell mengangguk bersamaan dengan tangannya meletakkan gelas ke atas meja. "Aku akan meminta bantuan pada Samuel untuk mencarikan kontraktor yang bertanggung jawab. Sekalian aku juga akan membangun guest house dipinggiran kota."
"Kalau bisa secepatnya, Bos. Para tamu mulai tak nyaman karena halaman menjadi kotor dan berdebu karena pembangunan yang mangkrak ini."
"Aku mengerti."
Marcell membereskan laptop, ponsel serta dompetnya lalu berjalan menuju anak tangga. Namun, sebelum menginjak anak tangga pertama ia menoleh pada bawahannya. "Rio, kalau ada yang mencariku, katakan aku tidak ada."
"Oke, Bos."
Tak lama setelah kepergian Marcell, seorang wanita menghampiri Rio yang tengah bermain ponsel di halaman. Langkahnya yang anggun serta angkuh menarik perhatian Rio.
"Di mana Marcell?" wanita itu bertanya dengan suara yang tak mengenakan di telinga Rio, raut wajahnya yang sama angkuh membuat Rio yakin kalau wanita itu adalah orang yang sedang dihindari bos-nya.
"Mas Marcell sudah pergi."
"Pergi? Dia tidak ada kelab."
"Mungkin ke kelab yang ada di perbatasan kota."
Wanita itu berdecak kesal lalu berjalan meninggalkan Rio. Langkah lebarnya membawa masuk ke dalam mobil sport merah menyala lalu melesat cepat meninggalkan pelataran guest house.
Beberapa saat setelah kepergian wanita angkuh itu, Rio dihampiri Darwin yang langsung mendudukkan diri di hadapan pria itu.
"Mas Darwin mengejutkanku."
Darwin tersenyum tipis lalu melirik ke lantai atas. "Marcell ada, kan?"
"Ada, Mas. Mungkin sedang beristirahat. Tadi ada wanita datang kemari mencarinya, tapi bos Marcell tidak ingin bertemu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Gadis Muda - END
RomansaEnam tahun berlalu setelah pertemuannya dengan gadis muda cantik berwajah polos nan teduh. Marcell menjadi bajingan kelas kakap serta nyaris menggila karena gadis itu menghilang secara tiba-tiba. Selama itu pula ia tak pernah berhenti mencari kebera...