Part 28

117 6 1
                                    


Aku kembali membawa kelanjutan bab kemarin.

Happy Reading & jangan lupa tinggalkan jejak kalian😉


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selain kelab malam tempat yang memiliki banyak kenangan, guest house milik Marcell juga menjadi salah satu tempat yang takkan pernah mereka lupakan. Banyak kenangan yang tercipta di tempat itu, bahkan di tempat itu pula Marcell mencuri ciuman pertama dari bibir Kessa.

Marcell membawa Kessa ke guest house karena ada urusan yang harus diselesaikan, karena tak ingin meninggalkan Kessa maka dia mengajak gadis-nya sekalian untuk bernostalgia.

"Masih seperti dulu." Kessa menatap penuh kerinduan pada tempat yang pernah menjadi tempat kerja pertamanya. "Apa Mas menambah kamar di belakang sana?"

Marcell mengangguk, tangannya merengkuh pinggang Kessa untuk kemudian mengajak gadis itu berkeliling. "Aku membeli tanah kosong di samping dan belakang untuk memperluas guest housenya. Aku juga merenovasi beberapa bagian."

Kessa menoleh ke belakang, di mana ada pekerja bangunan yang sedang sibuk. "Mas akan membuat kamar lagi di sana?"

Marcell ikut menoleh ke belakang. "Aku akan menambah lahan parkir. Nantinya tempat itu juga akan menjadi area santai dengan kolam ikan yang cukup luas."

"Pasti akan menjadi indah."

"Kamu ingin memiliki kolam ikan sendiri? Aku akan membuatnya di halaman samping."

Kessa menggeleng, dia menyukai kolam ikan yang dimaksud, tapi di halaman samping rumah yang ditempatinya sudah cukup indah dengan ditumbuhi bunga-bunga cantik.

Beberapa tamu sering berpapasan dengan Marcell, tak sedikit dari mereka yang bertanya-tanya siapa perempuan yang sedang direngkuh oleh tangan kekar milik Marcell-sang duda panas yang menjadi incaran wanita Ibu Kota. Apakah salah satu wanita pemuasnya? Namun, tatapan Marcell berbeda pada perempuan itu. Seolah bernyawa, hangat, memuja bahkan penuh cinta.

"Masih banyak tamu. Apa tidak masalah kalau Mas bertemu mereka saat bersamaku?"

"Justru aku ingin mengenalkanmu pada mereka. Kalau gadis yang aku tunggu selama enam tahun sudah kembali."

Setelah puas berkeliling Marcell mengajak Kessa untuk naik ke lantai dua, di mana dia mengajak Kessa untuk mengenang masa lalu bersama dari kamar pribadi pria itu.

Saat pintu terbuka. Aroma maskulin dan tata letak kamar itu mengingatkan Kessa pada masa lalu. "Tidak ada yang berubah."

Marcell menarik Kessa masuk lalu menutup serta mengunci pintunya dari dalam. Setelahnya dia memeluk Kessa dari belakang. "Aku tidak pernah merubah apa pun yang ada di kamar ini, karena kamar ini penuh dengan kenangan kita, Baby."

Mengejar Cinta Gadis Muda - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang