Part 30

118 6 2
                                    

Aku kembali membawa kelanjutan bab kemarin.

Happy Reading & jangan lupa tinggalkan jejak kalian😉

Menatap deretan angka di dalam rekening pribadi yang terus bertambah, membuat bibir seksi Laura menyunggingkan senyum lebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menatap deretan angka di dalam rekening pribadi yang terus bertambah, membuat bibir seksi Laura menyunggingkan senyum lebar.

Usaha butiknya menambah pundi-pundi kekayaan selain dari uang yang Mahardika berikan setiap bulannya. Semua uang itu membuatnya bisa merasakan kemewahan yang dulu hanya menjadi angan-angan saja.

"Wajahmu bersinar, mengalahkan sinar matahari di luar."

Laura menoleh perlahan pada sosok cantik nan anggun yang baru saja mendaratkan bokongnya di sofa. "Aku selalu bersinar setiap kali angka di rekeningku bertambah." Laura menunjukkan layar monitor pada temannya.

"Wow! Teraktir aku minum di Lux's Night."

Laura mengernyit tak suka. "Aku sudah bersumpah tidak akan menginjakkan kaki di tempat itu. Lagi pula Dika akan mencoba peruntungannya menjadi anggota Dewan, kalau orang lain melihatku masuk ke tempat terkutuk itu reputasi Dika bisa rusak."

"Dia akan mengikuti jejak orang tuanya?" sosok cantik itu terkejut.

"Tentu saja. Kenapa kamu terkejut?"

"Apa kamu tidak tahu kalau orang-orang sedang membicarakan Kenan dan Marcell?"

"Kabar perkelahian mereka menyebar?"

"Bukan hanya itu." Si cantik mengeluarkan ponsel, menunjukkan sebuah foto dan beberapa jejak pesan singkat. "Marcell juga mengumumkan kembalinya wanita bernama Kessa yang ditunggunya selama enam tahun. Semalam dia mengadakan pesta besar-besaran di kelab."

Laura terdiam sejenak, menunjukkan betapa tak menyukainya dia melihat kebahagiaan mantan suaminya.

"Dia mengabaikan peringatanku."

"Peringatan apa?"

"Aku menyuruhnya melepaskan wanita itu untuk Kenan."

Si cantik terkejut, bahkan menatap tak percaya pada Laura. "Apa Kenan yang memintamu?"

Laura tak menjawab, dia berdiri sambil membawa laptop miliknya. "Bajingan itu tak pantas untuk Kessa yang seumuran dengan Kenan. Lagi pula Kenan dan Kessa pernah menjadi sepasang kekasih." Laura pergi meninggalkan si cantik yang tak bisa berkata-kata.

Sepanjang hari Laura kehilangan semangat karena temannya memberikan kabar buruk untuknya. Setelah pertemuan tempo hari dia berpikir jika Marcell akan terpuruk, tapi yang terjadi justru sebaliknya. Pria itu tengah berdiri di atas panggung kemenangan sementara putranya masih mengurung diri di kamar.

Laura memilih untuk pulang dan menjauhkan diri sejenak dari pekerjaan yang menumpuk. Dia memutuskan pulang lebih awal untuk menemui Kenan yang sejak kemarin belum terlihat keluar kamar.

Mengejar Cinta Gadis Muda - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang