Part 8

217 5 0
                                    


Aku kembali membawa kelanjutan bab kemarin.

Happy Reading & jangan lupa tinggalkan jejak kalian😉


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Beberapa hari belakang Marcell sengaja pulang lebih awal ke rumahnya—yang hampir jarang dikunjungi—hanya untuk memberikan perhatian penuh pada Kenan yang masih tinggal bersama. Namun, setiap usahanya tak pernah mendapatkan penghargaan apa pun dari putranya itu.

Kenan acuh, bertingkah seolah Marcell tak ada serta melakukan apa pun sesuka hatinya di rumah itu termasuk membawa masuk teman-teman wanitanya.

Bagaimana dengan reaksi Marcell? Tentu pria itu hanya bisa menghela napas. Sifat Kenan tak jauh berbeda dengannya maka Marcell hanya bisa memahami dan mengawasi, bahkan dengan polosnya Marcell berpikir jika Kenan akan berhenti dengan sendirinya jika sudah merasa bosan.

"Ken, dia papimu? Dia lebih tampan dari yang kupikirkan."

Marcell yang sedang membereskan sisa botol minuman yang berserakan di lantai melirik pemilik suara tersebut. Suara yang berasal dari wanita di atas pangkuan Kenan.

Tanpa diduga Kenan mendorong wanita itu dari atas pangkuannya hingga tersungkur di lantai. "Murahan!"

Marcell yang melihat hanya menggelengkan kepala lalu melanjutkan pekerjaannya, membereskan kekacauan yang dibuat oleh putranya.

Di belakang rumah. Marcell yang sedang membuang sampah dikejutkan oleh sebuah benda melayang yang mendarat tepat di tempat sampah di hadapannya. Ia berbalik dan mendapati Samuel berdiri di ambang pintu dengan wajah kesal.

"Kupikir kamu akan bermalam di club." Marcell kembali berbalik kemudian melanjutkan pekerjaannya.

"Sendiri? Lebih baik aku tidur di apartemen."

"Leela dan wanita lainnya siap melayanimu."

"Dia hanya ingin melayanimu, bukan aku."

"Aku sudah berbicara dengan Leela untuk menemanimu."

"Wanita itu bahkan meninggalkanku setelah kamu pergi."

"Mau kupanggilkan seseorang untukmu malam ini, Sam?"

"Tidak perlu. Aku sudah malas. Lagi pula kenapa kamu harus pulang lebih awal? Ken bisa mengurus dirinya sendiri. Lihatlah dia sekarang. Dia enak-enakan bersama wanita sedangkan kamu selalu mengutamakannya."

"Sifat bajingan Ken berasal dariku. Demi memperbaiki hubungan kami, aku ingin merubah kebiasaan burukku di hadapannya."

"Sampai kapan? Nikmati saja hidupmu sebelum kamu mati."

"Aku tidak akan mati sebelum menemukan Kessa." Marcell berbalik ke dalam rumah bersama Samuel yang mengekori. Mau tak mau Samuel membantu Marcell membereskan kekacauan yang diakibatkan oleh Kenan.

Mengejar Cinta Gadis Muda - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang