Part 2

681 13 0
                                    

Aku kembali membawa kelanjutan bab kemarin.

Happy Reading & jangan lupa tinggalkan jejak kalian😉


Empat tahun kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Empat tahun kemudian.

Marcell beraksi di atas panggung, memainkan piringan hitam sambil sesekali mengedipkan mata pada wanita yang langsung bergetar karena pesonanya.

Sebagai seorang pemilik club malam terkenal yang berkelas, ia memiliki daya tarik yang tak bisa ditolak, terlebih kepiawaiannya memainkan musik—sebagai DJ—menambah kadar karismatik sehingga tak sedikit wanita yang rela menghamburkan uang di club malam hanya agar bisa berdekatan atau sekadar melihat pria itu.

Marcell semakin liar di atas panggung, ia membuka kaos lalu menggerakan satu jarinya dan ... naiklah seorang wanita yang langsung ikut menari di atas panggung sambil sesekali mencuri kesempatan memancing gairah pria itu.

Sebagai seorang pria dewasa yang sudah sangat matang, mendapatkan perlakuan seperti itu tentu takkan disia-siakannya. Marcell menerima umpan yang diberikan wanita itu, memeluknya dari belakang sambil menikmati bokong wanita itu yang sengaja digesekkan pada 'miliknya'.

Musik dipelankan oleh Marcell bersamaan dengan itu ia melepaskan diri dari wanita yang mendesah kecewa karena kepergiannya. Marcell turun dari panggung, menyapa seorang wanita yang disuruhnya naik ke atas panggung untuk menggantikannya.

"Bos, yakin? Wanita itu terlihat kecewa." Wanita di bawah panggung meragu untuk naik.

Marcell menolehkan sedikit wajahnya ke belakang, di mana wanita yang sebelumnya sedang menatapnya dengan tatapan kecewa bercampur marah. "Aku ada janji dengan Poppy. Lagi pula pesta ini milik Poppy jadi secara tidak langsung wanita itu melabeliku miliknya untuk malam ini."

Wanita itu bergegas menaiki panggung saat Marcell melenggang pergi. Sedangkan wanita yang berada di atas panggung turun dengan kaki yang sengaja dihentakkan keras ke lantai.

Marcell berjalan mendekati sofa di mana Darwin terlihat menikmati minumannya seorang diri. "Di mana yang lain?"

Darwin mengangkat kedua bahu, tak melepaskan gelas dari bibir hingga isinya habis. "Mila bilang tidak akan datang. Ada operasi sedangkan Ricko sedang berjaga di klinik miliknya."

"Irgi dan Samuel?" Marcell duduk di seberang Darwin, menuangkan minuman pada gelas kosong.

"Samuel berada di kantor polisi. Ada masalah yang melibatkannya dengan seorang narapidana."

"Irgi? Dia pergi menemani Samuel?"

"Dia tidak bisa dihubungi. Entah sedang berkelana ke mana bajingan itu."

Marcell terkekeh, mulut Darwin tak jauh berbeda dengannya, tapi ekspresinya begitu tenang terkesan datar. "Aku–"

"Kalian hanya berdua?" seseorang menyela ucapan Marcell. Mereka berdua menoleh dan mendapati Mila serta Ricko mendekat.

Mengejar Cinta Gadis Muda - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang