Aku kembali membawa kelanjutan bab kemarin.
Happy Reading & jangan lupa tinggalkan jejak kalian😉
Marcell merasa mendapatkan kembali semangat masa muda yang hampir padam enam tahun lalu. Dia melupakan semua, termasuk masa lalunya dan fokus untuk menatap masa depan bersama gadis—ralat, tapi wanita-nya.
Apa dia sudah menang? Belum, tinggal selangkah lagi untuk bisa dikatakan menang, yaitu saat Kessa menerima lamarannya.
Cinta? Kini dia tak peduli pada cinta, jika Kessa belum juga mencintainya maka dia akan tetap membuat wanita itu menerima lamarannya. Dia sudah memikirkan berbagai macam cara dalam semalam untuk segera mengikat wanita itu dan tak lagi ada rasa takut kehilangan Kessa.
Marcell mengecup kening Kessa yang membuat wanita itu terbangun dari tidur nyenyaknya.
"Mas?"
"Maaf aku membangunkanmu, Baby," bisiknya dengan lembut.
"Mas sudah rapi? Mau pergi?"
"Aku hanya akan menemui Mila dan Ricko di bawah. Tidurlah kembali, kamu pasti masih mengantuk karena semalam aku mengganggu waktu tidurmu."
Mendengar nama pasangan dokter itu membuat Kessa bergerak secara tiba-tiba, alhasil rasa ngilu menjalar di tulang-tulangnya. "Sakit."
Marcell mendekap Kessa dengan cepat, memberikan kecupan lembut di kepala wanita itu. "Bergeraklah perlahan. Semalam aku sudah kelewatan padamu."
"Aku mau bertemu dokter Mila, Mas."
"Untuk pilnya? Aku sudah memberitahu Mila."
"Eh? Mas, tahu dari mana kalau aku..."
"Semalam kamu bilang membutuhkan pil itu."
"Oh, aku lupa, Mas."
"Tidurlah kembali. Aku yang akan mengambilnya untukmu."
Kessa patuh, dia kembali merebahkan diri di bawah selimut sementara Marcell meninggalkannya di dalam kamar yang dikunci dari luar.
Marcell tak berbohong tentang pasangan dokter itu, mereka memang sudah menunggu di lantai bawah.
Melihat kedatangannya, Mila menatap cemas. Segera menariknya untuk duduk.
"Apa benar kemarin Laura datang? Dia tahu tentang masalahmu dan Kenan?"
Marcell mengangguk. "Dia dan Mahardika berada di pihak Kenan."
"Apa maksudmu berada dipihak Kenan?"
"Dia ingin mengambil Kessa untuk Kenan."
Mila memukul meja hingga membuat minuman di atas meja tumpah sebagian dan orang-orang menatapnya. "Tidak akan kubiarkan dia ikut campur. Aku yang akan menghadapinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Gadis Muda - END
RomanceEnam tahun berlalu setelah pertemuannya dengan gadis muda cantik berwajah polos nan teduh. Marcell menjadi bajingan kelas kakap serta nyaris menggila karena gadis itu menghilang secara tiba-tiba. Selama itu pula ia tak pernah berhenti mencari kebera...