Part 26

109 6 2
                                    


Aku kembali membawa kelanjutan bab kemarin.

Happy Reading & jangan lupa tinggalkan jejak kalian😉


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jadi bagaimana?"

"Apanya?"

"Ck! Jangan pura-pura lagi, Kessa. Katakan, katakan."

"Katakan apa? Kamu ini kenapa?"

"Berhenti bersikap bodoh. Aku sudah penasaran sejak kemarin."

"Kamu ini kenapa, Wika? Aku benar-benar tidak mengerti."

"Apa aku harus mengatakannya dengan gamblang? Baiklah. Bagaimana rasanya bercinta dengan Marcell. Apa dia sehebat Irgi? Bagaimana dengan ukurannya?"

"Hah?!"

Kessa menyentil dahi Wika hingga wanita itu meringis kesakitan lalu merengut kesal. Dia membutuhkan Wika sejak kemarin, tapi wanita itu tak kunjung datang dan giliran datang malah bertanya yang sesuatu yang membuat kepalanya pening.

"Kenapa yang ada di dalam kepalamu hanya pikiran kotor?!"

"Apa yang salah? Wajar, kan kalau wanita juga butuh kepuasan."

Sekali lagi Kessa menyentil dahi Wika sebelum berdiri lalu berjalan menuju dapur, diikuti Wika yang tampaknya masih belum puas sebelum mendapatkan jawaban.

"Kessa, jangan pelit padaku." Wika merengek bahkan sampai menarik baju bagian belakang milik Kessa.

"Aku bukan pelit, tapi aku tidak mengerti pertanyaanmu." Kessa berbalik hingga pegangan Wika terlepas. "Kenapa menanyakan hal itu padaku?"

Wika mendengus lalu melipat kedua tangannya. "Karena kalian berdua sudah melakukannya."

"Apa?! Kapan?"

"Cih! Masih saja mengelak." Wika menarik tangan Kessa lalu mendudukkan gadis itu di kursi. "Kemarin malam aku melihatmu di gendong Marcell keluar dari rumah dokter Mila, dan saat aku tanya dokter Mila bilang kalau Marcell memilih jalan lain untuk memilikimu seutuhnya."

Kessa terdiam mencerna ucapan Wika, kepalanya seperti akan sampai pada ucapan itu. "Maksudmu aku dan mas Marcell... Kami tidur bersama?"

Wika mengangguk. "Apa tadi malam kalian juga bercinta lagi? Marcell sampai melarangku untuk datang menemuimu."

Kessa tidak bisa untuk tak menjatuhkan rahangnya. Dia tak ingat kejadian kemarin malam, tapi yang pasti dia belum melakukannya dengan Marcell.

"Aku panik tak karuan saat mendengar kondisimu dari Samuel, tapi saat melihat kamu tidur di dalam gendongan Marcell aku yakin kondisimu jauh lebih baik begitu pula dengan hubungan kalian. Jadi kuputuskan untuk memaafkan Marcell dan tak memberinya pukulan," Wika menambahkan.

Mengejar Cinta Gadis Muda - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang