Aku kembali membawa kelanjutan bab kemarin.
Happy Reading & jangan lupa tinggalkan jejak kalian😉
Enam tahun yang lalu.
Marcell seperti remaja yang baru mengalami pubertas dan kasmaran. Tingkahnya yang kaku justru membuatnya tampak seperti pria polos yang menjijikkan. Bahkan para bawahannya menahan diri untuk tak menertawakan sikapnya itu.
"Jadi... siapa nama lengkapmu?"
"Keisha, Om."
"Jangan panggil Om. Aku belum terlalu tua untuk menjadi Om kamu. Lagi pula wajahku masih muda."
Yakinlah kalau Kevin dan beberapa rekannya nyaris tertawa terbahak-bahak jika mereka tak memikirkan pemecatan yang mungkin akan didapatkan dari Marcell.
"Lalu Kessa harus panggil apa?"
"Panggil saja... Mas. Bagaimana?"
"Kurang sopan, Om."
"Ayolah, Kessa. Aku ini belum terlalu tua atau aku tidak akan menerimamu bekerja."
"Baiklah, M–mas."
Kevin saling berpandangan dengan rekan-rekannya dengan isi kepala yang sama 'Bos pemaksa' itulah yang disematkan mereka pada Marcell.
"Sekarang ikut aku ke atas. Kita bicara di dalam." Marcell berdiri diikuti Kessa, gadis polos yang wajahnya teduh.
Melihat hal itu Kevin bergegas mendekat lalu berbisik di telinga Marcell. "Bos, tidak akan melakukan apa pun padanya, kan? Dia masih kecil, Bos."
Marcell mendelik seraya menyikut perut Kevin. "Diam saja."
"Tapi, Bos. Dia baru berusia enam belas tahun. Bos normal, kan?"
"Apa aku terlihat bodoh menyukai gadis kecil sepertinya?"
Kevin menyipitkan mata, sekarang Marcell sungguh terlihat seperti orang bodoh. "Saya dan yang lainnya tidak buta untuk melihat tingkah Bos yang memalukan. Apa perlu yang lainnya memberikan kesaksian?"
Marcell mendengus, mendorong Kevin lalu menarik lengan Kessa menuju anak tangga.
Sepeninggalan Marcell, semua orang yang ada di sana bergegas menghampiri Kevin dengan wajah panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Gadis Muda - END
Storie d'amoreEnam tahun berlalu setelah pertemuannya dengan gadis muda cantik berwajah polos nan teduh. Marcell menjadi bajingan kelas kakap serta nyaris menggila karena gadis itu menghilang secara tiba-tiba. Selama itu pula ia tak pernah berhenti mencari kebera...