Part 41

149 5 2
                                    

Aku kembali membawa kelanjutan bab kemarin.Happy Reading & jangan lupa tinggalkan jejak kalian😉

Laura, itulah nama wanita anggun yang duduk di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laura, itulah nama wanita anggun yang duduk di hadapannya. Tentu saja dia tak asing dengan wajah cantiknya terlebih dengan namanya, karena pemiliknya adalah wanita yang memiliki hubungan erat dengan Kenan dan Marcell. Dua pria yang terus mengusik kehidupannya.

Terkejut? Tentu saja Kessa terkejut begitu Laura muncul di hadapannya, terlebih ini pertemuan pertama mereka. Namun, ada ketakutan lain yang membuat Kessa sampai tak berani menatap wanita itu.

Kessa takut kalau Laura akan menghakiminya seperti yang dilakukan Kenan, sebab karena dirinya hubungan ayah dan anak itu renggang selama bertahun-tahun hingga sekarang. Dia juga takut kalau Laura tak terima jika dirinya yang dipilih oleh Marcell—entah kenapa ketakutan itu muncul padahal dia tahu jika hubungan Marcell dan Laura sudah memburuk bahkan sebelum dirinya masuk ke kehidupan keduanya.

Kessa sadar jika lambat laun dirinya akan bertemu dengan Laura, tapi tak pernah menduga jika mereka akan bertemu tanpa Marcell di sampingnya. Kini dirinya seperti menghadapi sosok Kenan yang dulu, sendirian.

"Apa Kenan membuat masalah?"

Kessa membeo dengan gugup membalas tatapan Laura. Selain cantik dan anggun Laura memiliki aura dewasa yang membuatnya menaruh hormat.

"Kenan mengganggumu dan Marcell?"

Kessa mengangguk lalu menggeleng dengan cepat. "Ti–tidak." Aku tidak bisa mengiyakan, dia terlalu berwibawa.

"Jangan sungkan padaku. Anggap saja aku temanmu."

Kessa hanya mengangguk lemah dan kembali menatap gelas di atas meja. Menatap Laura hanya akan membuatnya merasa rendah diri.

"Aku mendengar kabar kalau kamu diculik. Apa Marcell sudah menemukan pelakunya?"

"Belum, tapi mas Marcell bilang kalau dia sudah menemukan sedikit petunjuk."

"Semoga saja dia bisa diandalkan," suara Laura seperti gumaman.

"Ya?"

Laura tersenyum tipis, meletakkan gelas teh ke atas meja dengan anggun. "Jangan terlalu berharap padanya. Sejak dulu dia tidak bisa diandalkan."

Kessa merasa perlu menyangkal ucapan Laura, karena selama dia mengenal Marcell, baik enam tahun yang lalu maupun hingga hari ini, Marcell adalah pria pertama yang sangat bisa diandalkan daripada pria mana pun.

Sayangnya belum sempat Kessa membuka mulut, Laura sudah kembali bersuara; "Kamu mungkin sudah mendengar apa yang terjadi pada hubunganku dan Marcell. Aku tidak akan mengelak atau membela diri. Namun, aku sangat yakin Marcell tidak mengatakannya padamu."

"Apa yang belum aku ketahui?" Kessa menekan suaranya serendah mungkin, dia tak ingin dianggap tak sopan pada orang yang lebih dewasa, terlebih Laura memiliki kewibawaan yang membuatnya seketika tunduk.

Mengejar Cinta Gadis Muda - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang