Aku kembali membawa kelanjutan bab kemarin.Happy Reading & jangan lupa tinggalkan jejak kalian😉
Marcell duduk terdiam dengan kepala tertunduk, di dekatnya ada Irgi, Mila dan Ricko serta Wika yang berdiri di hadapannya.
Marcell menunduk menyembunyikan wajah babak belurnya bekas dari pukulan tangan Wika yang dia terima dengan senang hati. Mungkin jika Wika bukan saudari Kessa maka wanita itu akan mendapatkan balasan yang lebih kejam karena mempermalukannya di hadapan orang lain.
"Maaf." Hanya kata itu yang bisa Marcell ucapkan di hadapan Wika yang menatapnya penuh kebencian. "Aku baru tahu tentang hubungan Kessa dan Kenan belum lama ini."
"Ya. Aku sudah tahu. Irgi sudah menceritakannya padaku dan Kessa."
"Lalu bagaimana tanggapan Kessa?" Marcell mengangkat wajahnya menatap Wika.
"Memangnya apa yang kamu harapkan?"
Marcell menghela napas samar lalu tertunduk kembali. "Aku mencintai Kessa sejak dulu. Kumohon biarkan aku bertemu dengannya."
Wika melirik Irgi yang hendak bersuara, pria itu langsung menutup kembali mulutnya. "Kamu masih berani ingin bertemu dengannya setelah semua kekacauan ini berpusat darimu?"
Marcell kembali menatap Wika dengan tatapan menyesal. "Aku ingin memperbaikinya. Selama enam tahun terakhir aku hidup di dalam kehampaan. Ragaku masih di sini, tapi jiwaku seolah sudah mati."
"Kalau Kessa menolak bertemu denganmu?"
"Aku akan melakukan apa pun untuknya."
"Termasuk menyakitinya lagi?"
"Aku tidak pernah berniat menyakitinya. Aku bersumpah."
"Aku tidak akan menyerahkan Kessa padamu begitu saja. Tidak menutup kemungkinan kamu dan Kenan akan menyakitinya kembali."
"Aku tidak akan melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Aku akan menjaga Kessa lebih baik dari sebelumnya."
"Bagaimana caranya? Bukankah anakmu si Kenan itu berada di dekatmu."
"Banyak cara untuk melindungi Kessa dari Kenan. Aku berjanji padamu."
Wika mencibir, bergerak menuju sofa lalu duduk di samping Irgi. "Aku akan memberimu satu kesempatan. Jika Kessa menolak maka aku akan membawa Kessa pergi."
Ucapan Wika bagaikan angin segar yang membawa harapan terbesar untuk Marcell, pria itu tersenyum sambil mengucapkan terima kasih, mengabaikan betapa sakit sudut bibirnya karena di pukul oleh tangan wanita itu tanpa perlawanan.
"Apa kelab malam ini milikmu?" tanya Wika yang langsung diangguki Marcell.
"Kamu suka berpesta?" pertanyaan itu datang Mila yang sepertinya sudah mengamati Wika sejak tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Gadis Muda - END
RomanceEnam tahun berlalu setelah pertemuannya dengan gadis muda cantik berwajah polos nan teduh. Marcell menjadi bajingan kelas kakap serta nyaris menggila karena gadis itu menghilang secara tiba-tiba. Selama itu pula ia tak pernah berhenti mencari kebera...