Aku kembali membawa kelanjutan bab kemarin.Happy Reading & jangan lupa tinggalkan jejak kalian😉
Laura terbangun tengah malam, bukan karena membutuhkan atau membuang air melainkan untuk bertemu dengan Kenan.
Seharian dirinya belum bertemu dengan Kenan dan besok Mahardika berencana membawanya pergi ke luar kota. Maka inilah kesempatannya untuk berbicara berdua dengan Kenan.
Pintu kamar berwarna putih diketuk pelan dan tak lama dibuka dari dalam oleh sosok pemuda berambut acak-acakan.
"Ada apa, Ma?"
Laura mendorong sosok Kenan yang berdiri di belakang pintu agar dirinya bisa masuk kemudian mengunci pintunya dari dalam. Ditariknya tangan Kenan menuju tepian ranjang hingga duduk saling berhadapan.
"Kamu sudah mendengar kabar tentang Kessa?"
Ada kerutan di dahi Kenan. "Ada apa dengannya?"
"Dia diculik dan sekarang berada di rumah sakit."
"Diculik? Siapa yang menculiknya?"
"Mama tidak tahu." Laura menggenggam tangan Kenan cukup erat. "Mama tidak bisa membantumu lagi, Ken."
"Apa maksud, Mama?"
"Papa dan Mama sudah sepakat untuk tidak ikut campur dengan urusanmu dan Marcell, tapi Mama tidak akan lepas tangan begitu saja dan membiarkanmu kalah darinya."
"Apa yang ingin Mama katakan."
"Kalau kamu ingin merebut Kessa maka dapatkan maaf darinya. Buat dia merasa nyaman dan aman ketika berdekatan denganmu. Curi perhatiannya agar di–"
"Aku tidak butuh nasihat seperti itu. Aku hanya butuh bantuan untuk menjatuhkan papi."
"Ken, dengarkan Mama. Sekarang Mama tidak bisa lagi membantumu, jadi Mama hanya bisa memberikanmu saran seperti ini."
Kenan menepis tangan Laura lalu menariknya agar berdiri. "Saran Mama tidak berguna! Membuang waktu!"
Dengan kasarnya Kenan mendorong Laura keluar dari kamar lalu menutup pintu dengan keras. Laura hanya menatap pintu berwarna putih itu dengan tatapan sendu.
Keesokan paginya. Kenan turun untuk sarapan, tapi tak ada tanda-tanda dari orang rumah, bahkan adik perempuannya pun belum turun.
"Ke mana semua orang? Queen belum bangun? Dia bisa terlambat masuk sekolah," tanyanya pada asisten rumah tangga yang melintas.
"Tuan dan nyonya sudah pergi pagi-pagi sekali menuju Bandara membawa nona Queen."
"Mau ke mana mereka?"
"Saya kurang tahu, Tuan Muda."
Kenan mengibaskan tangan, menyuruh asisten rumah itu untuk pergi. Sejenak dirinya merenung mengabaikan sarapan yang nyaris dingin sebelum akhirnya suara ponsel mengejutkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Gadis Muda - END
RomanceEnam tahun berlalu setelah pertemuannya dengan gadis muda cantik berwajah polos nan teduh. Marcell menjadi bajingan kelas kakap serta nyaris menggila karena gadis itu menghilang secara tiba-tiba. Selama itu pula ia tak pernah berhenti mencari kebera...