Part 18

184 6 0
                                    


Aku kembali membawa kelanjutan bab kemarin.

Happy Reading & jangan lupa tinggalkan jejak kalian😉


"Jadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi... Kalian sudah meluruskan kesalahpahaman enam tahun lalu?"

"Ya."

"Kamu sudah tidur dengannya?"

Kessa mendelik hampir melempar buah apel di tangannya pada Wika yang membuatnya jengkel seharian ini. Tak pulang semalaman yang mengharuskannya tidur satu atap bersama Marcell, beruntung pria dewasa itu mampu menahan diri hingga tak mengganggunya sampai pagi menjelang, sebelum pergi meninggalkannya di rumah besar itu sendirian.

"Aku bukan kamu!" tukas Kessa.

"Apa rencanamu sekarang?"

"Aku ingin pergi, tapi aku sudah terlanjur berjanji untuk tetap di sini."

"Sampai kapan?"

"Aku tak tahu."

"Kalau kamu mau pergi, silakan. Aku akan tetap di sini."

"Eh? Kenapa begitu?"

"Om Marcell-mu itu memberikanku akses penuh untuk menikmati fasilitas kelabnya."

"Jangan gunakan alasan itu untuk tetap di sini, tinggal katakan saja kalau kamu tidak mau pergi karena kak Irgi." Kessa mencibir.

Wika tertawa, mengambil potongan buah apel di atas meja. "Irgi pria hebat. Kamu tahu? Hari ini dia akan mengajakku berkeliling Ibu Kota."

Lagi-lagi Kessa mencibir. "Memangnya kamu punya uang? Aku tidak mau meminjamkan uangku."

"Kamu tenang saja. Irgi akan memberikan apa pun yang aku inginkan."

"Benarkah?"

"Dia memiliki banyak uang."

"Setahuku dia yang paling tak punya uang daripada yang lainnya."

"Yang lainnya?"

"Dokter Mila, dokter Ricko, mas Darwin, kak Samuel dan mas Marcell."

"Aku kenal dokter Mila dan suaminya, tapi siapa dua orang lainnya?"

"Mereka sahabat mas Marcell. Termasuk kak Irgi."

"Oh. Apa mereka berdua tampan?"

"Mereka tampan. Kenapa? Kamu ingin berpaling dari kak Irgi?"

Wika tersenyum kuda yang membuat Kessa mendengus. "Jangan melakukan sesuatu yang aneh, Wika. Mereka sudah bersahabat sejak dulu, jangan sampai kamu menghancurkan persahabatan mereka."

"Aku tahu, aku tahu. Padahal lebih muda dariku, tapi kamu sangat cerewet." Wika melenggang meninggalkan Kessa yang terpaku melihat wajahnya.

Kessa terdiam begitu Wika menghilang dari pandangannya, mengingat masa lalu bersama Wika.

Mengejar Cinta Gadis Muda - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang