Lembar ke 64 - Ucapan Berbisa

208 34 9
                                    

Harap maklum dan dimaafkan jika ada typo... Saya juga insan biasa yang jari-jemarinya bisa salah pencet 😂
***

Berapa hari kemudian Prabu Gumintang mengajak para tokoh silat yang berada di Hutan Kayu Wangi untuk memantau kerajaannya sekaligus melihat istananya diperbaiki oleh para pasukan tengkorak milik Empu Mayat Suci.

Para pendekar setuju, Pradipto dengan jurus Lingkaran Suci Membawa Budi membawa para tokoh silat berpindah tempat menuju istana negeri Nusa Mutiara. Hanya Kiani, Sariti, dan Laruni serta anak buah Satra Dirgantara yang ditinggal di pondok kayu wangi, mereka ditugaskan untuk menjaga kawasan Hutan Kayu Wangi.

Ketika rombongan sampai di istana Nusa Mutiara ternyata rombongan besar itu dipecah menjadi dua, sebagian tetap tinggal di istana Nusa mutiara sedangkan sebagian lainnya menuju istana negeri Talawi.

Pangeran Wilantara dan Prabu Gumintang ditemani oleh Empu Mayat Suci, Satra Dirgantara dan Rangga si Raja Merak memutuskan tinggal di istana Nusa Mutiara. Sedangkan Pradipto, Wisnu Dhanapala, Nenek Lembah Air Mata, Prabu Panduka, Ratu permani, Candrika Dewi, Kandito serta Pangeran kumbaraka menuju istana negeri Talawi.

Ternyata istana Talawi tidak mengalami kerusakan yang berarti karena selain negeri Talawi hanyalah sebuah kerajaan kecil, istananya juga tidak dijadikan markas oleh pasukan Dewa Iblis. Hanya ada kerusakan-kerusakan kecil. Prabu Panduka dengan dibantu para penduduk melakukan perbaikan kecil-kecilan di istana itu.

Diantaranya membangun kembali tembok-tembok yang roboh dan juga membersihkan istana dan pekarangannya. Sedangkan para gadis membantu memasak untuk makan siang para pekerja yang bergotong-royong. Ratu Permani yang memimpin secara langsung para gadis itu memasak di dapur, dibantu oleh Nenek Lembah Air Mata, Candrika Dewi, dan juga Putri Gandari. Sedangkan para pendekar laki-laki mengerjakan pekerjaan kasar di bawah pimpinan Prabu Panduka, Pangeran Kumbaraka dan Pradipto. Wisnu turut bergabung pula di sana bahkan bersama Pradipto, keduanya sedang memperbaiki sebuah saung di taman kaputren.

Agak mengherankan kenapa Putri Gandari lebih memilih ikut ke istana Talawi dibanding ke istana Nusa Mutiara negerinya sendiri. Hal itu karena dia memiliki alasan untuk selalu bersama Pradipto, bahkan di dapur tadi bersama para perempuan yang bekerja dia tak malu dan tak segan-segan memperkenalkan diri sebagai calon istri sekaligus calon permaisuri di negeri Talawi. Dia mengaku sebagai tunangan dari Pangeran Pradipto.

Nama pradipto memang langsung menjadi buah bibir dan langsung dielukan oleh para penduduk. Mereka tidak menyangka bahwa pangeran yang dulunya sering mereka cemooh dan remehkan telah berubah menjadi sesosok pangeran tampan dan gagah. Mendengar pengakuan Putri Gandari itu banyak penduduk yang percaya, karena desas-desus perjodohan  di antara keduanya pernah menjadi perbincangan hangat di kalangan rakyat di masa lalu ketika Pangeran Pradipto dan Putri Gandari masih kanak-kanak.

Hanya saja kesan yang dulu dengan sekarang berbeda, kalau dulu para rakyat merasa jijik dan kasihan kepada Putri Gandari karena harus dijodohkan dengan pangeran mereka yang buruk rupa dan berbau busuk namun sekarang para penduduk justru mendukung dan mensyukuri perjodohan itu.

Bagaimanapun juga negeri Talawi hanyalah kerajaan kecil jika dibandingkan kerajaan Nusa Mutiara. Dengan dijodohkannya Pangeran Pradipto dan Putri Gandari maka akan membuat negeri Talawi menjadi negeri besar yang disegani dan kuat di segala bidang.

Candrika Dewi yang mendengar Putri Gandari mengaku-ngaku sebagai calon istri dari Pradipto tentu saja kesal, sehingga disaat keduanya secara tak sengaja berpapasan ketika pulang dari pasar membeli bahan-bahan membuat kue, keduanya pun terlibat adu mulut.

"Dasar perempuan jalang! Gelar saja yang seorang putri tetapi gemar berkata bohong menghasut penduduk. Sejak kapan kau menjadi calon istri kakakku? "Sindir Candrika Dewi dengan tajam, sepasang matanya menatap galak kepada Putri Gandari.

CINTA DAN PEDANG ( DARAH CINTA TERLARANG) [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang