bab 7

948 124 4
                                    

Freen sepanjang hari ini sibuk dengan pekerjaannya, terlebih setelah ia mendapat serangan pagi kemarin dari salah satu mantan pegwainya dan minggu ini akan diadakan peluncuran produk baru dari perusahaannya.

Tapi sepanjang hari ini gadis dingin itu merasakan dirinya tak bisa berkonsentrasi dengan baik. Pikirannya terus lari kearah lain. Dia memikirkan gadis itu. Gadis bodoh yang kini bertindak tanpa berpikir dulu.

Kilasan kejadian kemarin terus berputar dibenaknya saat Becky mencegah pria itu menusuknya tapi berakhir dengan gadis itu yang terluka. Saat Freenbmelihat darah keluar dari lengan gadis itu seakan bisa ikut merasakan rasa sakitnya. Hal itu membuat Freen tak bisa berhenti memikirkan gadis bodoh itu.

Segera saja dia mengambil ponselnya dan menghubungi Nam, kepala pelayan dirumah Becky.

"Halo Khun Nam, aku ingin tahu keadaannya sekarang."

'Nona Becky baik-baik saja, dia sedang istirahat dikamarnya.'

"Oke. Pastikan dia tak berulah."

'Baik Nona Freen.'

Freen menutup ponselnya dan meletakkannya kembali. Akhirnya setelah seharian dia menahan rasa penasaran, Freen bisa bernapas lega. Semoga gadis itu tak berulah lagi. Dia akan memantau kondisi Becky sampai membaik. Setidaknya dia akan membayar pengorbanan gadis itu agar tak lagi berhutang budi.

Sebab setelah gadis itu pulih, dia akan melanjutkan apa yang telah ia mulai.

Sesaat kemudian Freen menghubungi seseorang. "Aku akan menunda reservasinya. Baik, terima kasih."

**

Di dikamarnya Becky turun dari ranjang, berjalan menuju jendela dan membuka kedua sisi jendela hingga angin masuk menerpa wajah cantiknya. Gadis itu berdiam disana untuk mengamati pemandangan diluar sana.

Becky memjamkan mata hingga beberapa saat agar bisa merasakan kekuatan yang ada dalam dirinya. Segera saat ia yakin kekuatan malaikatnya kembali, mata Becky terbuka.

Gadis berwajah blasteran itu memutar tubuhnya, berjalan menuju meja kecil di dekat jendela. Becky mengambil vas bunga kecil dengan setangkai bunga mawar layu didalamnya. Jika kekuatannya kembali maka akan dengan mudah dia bisa menghidupkan bunga layu menyedihkan itu.

Becky mengambil setangkai mawar itu, menatapnya lama dengan seksama hingga kedua alisnya berkerut dalam. Gadis itu menggenggam lama bunga mawarnya, mencengkramnya kuat hingga tangganya bergetar.

"Ayo .. kau pasti bisa! Jika aku bisa mengembalikanmu maka semua bisa kulakukan dengan lebih mudah. Jika kau kembali hidup maka aku juga bisa kembali ke tempatku," gumam Becky saat menggenggam mawar itu lebih erat lagi hingga dia harus menahan napas.

Tapi hingga wajah Becky memerah dan berkeringat dingin, tak ada yang terjadi. Dan akhirnya Becky melempar mawarnya ke lantai dengan kesal.

"Hosh .. hosh ..." Napas Becky terengah ketika dia melampiaskan amarahnya pada bunga yang tak bersalah tadi.

Di tatapnya bunga mawar layu di lantai yang kelopaknya kini beberapa terlepas. Becky hampir gila. Ini sudah kesekian kali dia mencoba memakai kekuatannya tapi tak ada yang terjadi. Bahkan pagi tadi dia mencoba memanggil hujan saat berada di taman namun pelayannya mengira dia sedang kerasukan.

"Bagaimana bisa ini terjadi padaku? Jelas-jelas aku bisa memakai kekuatan kemarin. Tapi kenapa sekarang tidak bisa? Kenapa? Kenapa!?" keluh Becky kesal. Ini membuatnya frustasi!

Tok tok!

"Nona, ini saatnya anda makan siang dan meminum obat," kata Nam dari balik pintu.

Becky menghela napas panjang dan berjalan kembali ke ranjangnya. Dia akan memikirkan cara lain untuk membuat kekuatannya kembali.

blooming heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang