bab 13

1K 123 5
                                    

Matahari telah menampakkan diri dari tempat ia bersembunyi, memberi kahangatan di pagi yang cerah. Sungguh terasa hangat. Dan Becky tak ingin melewetkan suasana indah ini di taman rumahnya. Gadis itu kembali memandangi bunga-bunga yang bermekaran. Sesekali senyuman menghiasi wajah cantiknya.

Dari dalam rumah, dari balik jendela besar yang menghadap kearah taman, Freen berjalan pelan dengan secangkir teh hangat ditangannya. Freen melangkah lebih lambat dari biasanya ketika mata gadis itu tertuju pada Becky yang berdiri seorang diri di taman.

Ketika dia memandangi wajah Becky dan melihat gadis itu tersenyum, langkah Freen terhenti. Tanpa alasan, Freen ingin melihat lebih lama gadis itu. Senyumnya terlihat cerah. Senyum yang tak pernah gadis itu tunjukkan lagi ketika bersamanya.

Freen ingat jika dulu Becky selalu bicara dengan suara lembut. Gadis itu selalu tersenyum ketika berbicara dengannya meski tak berani menatap matanya langsung. Tapi kini gadis itu memilih tersenyum dihadapan bunga-bunga. Sangat aneh.

Ataukah Freen yang aneh? Gadis itu merasa kesal tanpa dia menyadarinya.

Setelah sekian detik Becky berhenti tersenyum dan memutar punggungnya ketika merasa seseorang tengah mengamatinya. Saat ia melihat ke arah rumah, Becky menangkap Freen tengah mengawasinya. Gadis blasteran itu langsung memasang wajah masam sambil berdecak pinggang.

"Lihat apa kau?" tanya Becky tanpa suara.

Freen segera meneguk tehnya dan cepat-cepat menyingkir dari sana. Dia ingat jika harus pergi bekerja. Tak lama Freen keluar rumah hendak memasuki mobil yang sudah terparkir di luar pagar tapi suara Becky membuatnya berhenti.

"Freen tunggu sebentar."

Freen berbalik. "Apa?"

Becky mendekat dan tanpa bicara mendadak kedua tangannya terulur ke kerah kemeja Freen. Gadis itu merapikannya sebentar dan Freen menahan napas ketika jarak mereka nyaris hanya beberapa centi saja.

"A-apa yang kau lakukan?" Freen gugup.

Becky tersenyum. "Sudah selesai," katanya lalu mengusap lembut lengan Freen sehingga Freen segera menjauh dengan terkejut.

"Apa sebenarnya yang kau lakukan? Dasar aneh!"

"Tak ada. Hanya .. melakukan tugasku sebagai istrimu."

"Apa?"

Becky menatap Freen lekat-lekat. "Sebagai istri aku ingin mengatar suamiku sebelum berangkat bekerja."

Alis Freen berkerut. Apalagi sekarang? Gadis itu makin aneh menurutnya. Freen hanya menggelengkan kepala lalu memilih pergi.

Sedang Becky terkekeh melihat tingkah gadis itu yang nampak kikuk. Ternyata menyenangkan sekali menggoda gadis itu.

"Apa yang anda lakukan disini?"

Becky langsung berhenti tersenyum lalu berdehem pelan. "Tak ada," jawab Becky.

Nam melongok kearah luar dan melihat mobil Freen bergerak pergi lalu tatapannya kembali pada Becky. "Meski saya tak tahu apa yang terjadi dengan kalian tapi sepertinya hubungan kalian semakin membaik."

"P'Nam apa maksudmu? Membaik apanya?"

Nam terkekeh. "Senang melihat kalian tak bertengkar lagi. Anda bahkan bicara banyak dengan nona Freen."

"Itu karena ..." Becky menggaruk tengkuknya. "Aish .. sudahlah. Pokoknya semua tak seperti yang kulihat. Aku melakukannya karena bisnis saja. Karena aku sudah kembali bekerja jadi aku harus banyak bicara dengan gadis itu."

"Iya, saya mengerti," jawab Nam masih dengan senyuman menggoda.

"Kau tersenyum? Kenapa kau tersenyum P'Nam?"

blooming heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang