bab 3

434 59 26
                                    

Halo guys, author mau bilang lagi kalau alur story ini tuh akan maju mundur " Tanpa jeda".

Jadi jangan mengharapkan author akan kasih clue kek tulisan flashback on dll.

Maaf kalau bikin kalian kecewa dan bingung buat nangkep alurnya ya, author hanya ingin bikin story dengan suasana berbeda aja...hehehe...

Kalau mau ngumpatin author gegara di bikin pusing gapapa kok, langsung aja gas 🤭🤭. Dan sekali lagi story ini murni hasil karya author ya bukan hasil comot alur dari author lain 🤗🤗

Happy reading

.

.

.

.

Disinilah Gyan berada saat ini, memandang penuh senyum pada sebuah istal di depannya yang di penuhi dengan kuda kuda yang sangat cantik dan juga pemandangan sekitar yang membuatnya sangat terpukau.

Dia memang pernah beberapa kali berpindah tempat bekerja namun baru istal ini yang membuatnya sangat tertarik berada di sini, sepertinya Gyan memang sangat berjodoh dengan tempat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia memang pernah beberapa kali berpindah tempat bekerja namun baru istal ini yang membuatnya sangat tertarik berada di sini, sepertinya Gyan memang sangat berjodoh dengan tempat ini. Tak lama terlihat seorang sosok pria dengan senyuman di wajahnya menghampiri Gyan yang masih menatap pemandangan di sana.

" Kau suka pemandangannya?".

Gyan menoleh pada sosok di sampingnya itu dengan wajah sedikit berkerut.

" Ah maaf...aku Bagaskara, maaf jika aku terkesan tak sopan saat pertemuan pertama kita tuan Kayana".

" Ah tidak apa apa tuan, saya hanya sedikit terkejut saja saat anda berbicara dengan santai pada calon pegawai anda".

" Hahaha....maaf, tapi dari yang aku ketahui umurmu lebih muda dariku. Lagipula aku juga seorang bawahan di sini, jadi posisi kita sama tuan Kayana. Jadi tidak apa apa jika aku berbicara santai pada anda bukan? Lagipula aku rasa kita bisa menjadi teman baik nantinya".

" Oh tentu saja tuan Bagaskara".

" Panggil saja Bagas, tapi kalau kau keberatan memanggil namaku kau bisa memanggilku kak Bagas saja...bagaimana?".

" Baik tu...ah maksud saya kak Bagas".

" Hahaha...kau benar benar seperti yang orang orang katakan Kayana, aku dengar kau pernah bekerja di beberapa istal di luar negeri...apa alasanmu kembali ke negara ini?".

Poison of Flower (Diterbitkan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang