bab 20

343 55 43
                                    

Warning....batalkan dulu puasanya sebelum baca ya 🤭🤭

Mari kita tanggung bersama dosanya 🤣🤣

Happy reading

.

.

.

.

Ahhh

Sebuah desahan penuh kenikmatan kini terdengar dari seorang pria manis yang kini tertidur di sebuah meja makan menggantikan menu makanan yang tadi ada di tempat itu.

Kayana tergeletak pasrah di atas meja makan dengan pakaian yang setengah telanjang dan Mawangga yang mengungkung pria manis itu diatasnya. Kayana menatap sayu Mawangga yang kini juga bertelanjang dada, pria tampan itu bahkan sudah menyesap setiap inci tubuh Kayana membuat pria manis itu hanya melenguh.

" Kakhhh...".

" Tubuhmu benar benar lembut sayang dan aku menyukainya...tidak sangat menyukainya".

Mawangga menjilat seluruh tubuh Kayana dari mulai telinga hingga perut berpusar kecil milik pria itu bak seorang anak yang sedang menikmati sebuah es cream mahal miliknya. Tak lama Mawangga membuka celana pendek milik Kayana dengan cepat, sedangkan pria manis itu hanya terdiam sembari menutup mata dengan lengannya saat Mawangga melakukan itu.

Menolak...ya, Kayana ingin menolak semua perlakuan itu. Otak Kayana ingin menolak melakukan itu namun entah mengapa tubuhnya sangat haus akan sentuhan Mawangga saat ini, tubuhnya seakan ingin selalu berada dalam pelukan Mawangga-nya.

Mawangga melihat junior menggemaskan milik Kayana yang kini sudah tegak berdiri, seolah menantang Mawangga untuk melakukan sesuatu di sana. Wajah Mawangga menunduk, mengecup perlahan penis mungil itu sebelum akhirnya benda itu masuk sepenuhnya di dalam rongga mulut Mawangga.

Ahhh...kak Mawaaaa...ahhh...jangannnn.,..ahhh....

Kayana mendesah nikmat dengan mata yang kini melihat kegiatan Mawangga, pria itu bahkan sedikit menahan tubuhnya dengan kedua sikunya. Kaki Kayana bergetar, jari nya melengkung hingga wajahnya mendongak saat kini sebuah kenikmatan yang akan menuju klimaks mulai terasa.

Kak Mawaaaaa....akuhh...akuhhhh....ahhhh....keluar kak...

Crot 💦

Tubuh Kayana lemas, pria itu kembali merebahkan dirinya di atas meja dengan kaki menjuntai yang sedikit bergetar, sedangkan Mawangga yang sudah menelan sepenuhnya sperma Kayana mulai tersenyum tipis melihat ketakberdayaan sang kekasih.

Kak...

Biarkan kakak memuaskanmu sayang

Kayana hanya mengangguk pelan, mengatur kembali nafasnya saat Mawangga kini terlihat menggeser sebuah kursi diantara kedua paha Kayana. Entah apa yang ingin pria itu lakukan saat ini, Mawangga duduk dengan tubuh tegak di kursi itu.

Wajahnya kini sejajar dengan lubang berkedut milik Kayana, sebelumnya Mawangga melepas celana yang masih melilit di tubuhnya membuat Kayana bisa melihat benda gagah milik Mawangga yang pernah memasuki lubang miliknya itu.

Mawangga menekuk kaki Kayana ke atas meja, matanya menatap fokus lubang berkedut milik sang kekasih saat ini membuat Kayana sedikit mendongak.

" Kak....jangan...."

Poison of Flower (Diterbitkan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang