Happy reading
.
.
.
" Lepaskan anak itu Bagaskara".
Bagaskara menoleh, menatap tajam penuh amarah pada sosok Mawangga yang saat ini berdiri tegak tanpa rasa takut di sisi tempat itu. Sedangkan kini beberapa pria dengan benda tajam sudah bersiap akan menghajar Mawangga.
" Lepaskan anak itu Bagaskara atau kau akan menyesali semuanya".
" Kenapa aku? Kenapa aku yang harus menyesali semuanya Mawangga, kenapa tidak kau atau para jalang yang ada di sisimu selama ini. Aku tak melakukan kesalahan apapun padamu...kau yang bersalah atas semua yang terjadi pada Monica dan aku Mawangga...kau dan jalang sialan yang kau cintai itu yang membuat kami melakukan semua ini".
" Monica? Apa maksudmu?".
" Hahaha....sudah ku duga kau tak akan menyadari apa yang wanita ular itu lakukan padamu...kau tahu Mawangga, Monica lah yang menyiapkan semua jalang yang mendekatimu selama ini. Dia juga yang sudah mengatakan padamu jika Kayana menikahi Tara bukan? Tapi tenang saja Mawangga, aku sudah membantumu menyingkirkan wanita sialan itu".
Mawangga terkejut dengan semua kenyataan yang Bagaskara katakan saat ini, pria tampan itu bahkan menatap Bagaskara dengan tatapan tak percaya.
" Kau tak percaya Mawangga, kau pikir Monica akan menerima begitu saja semua perlakuan keluargamu? Tentu saja tidak bodoh...dia membalas semua hal yang dia terima pada ayahmu dan juga padaku, hingga akhirnya aku membuatnya melihat neraka lebih cepat".
" Tunggu....kau membunuh Monica?".
" Ya...aku membunuhnya setelah dia membuat ayahmu Yudhistira menjadi seorang pelacur di sebuah bar milik temannya".
Tubuh Mawangga bergetar, tangannya mengepal kuat mendengar semua ucapan Bagaskara saat ini. Pria tampan itu melangkah mendekat sebelum akhirnya anak buah Bagaskara membuat pria itu menghentikan langkahnya, bahkan kini Mawangga sudah duduk di sebuah kursi dengan tubuh terikat seperti Kanawa membuat anak itu menangis semakin kencang.
" Huwaaaa daddy....tolong baby Nawa, baby Nawa...".
" Tenang baby Nawa, daddy....".
" Hahaha....daddy? Anak itu sudah memanggilmu daddy, Mawangga? Kau benar benar setan kecil yang licik nak, tapi Mawangga...apa kau tahu siapa dia?".
Mawangga hanya menatap dengan kening berkerut pertanyaan Bagaskara saat ini tentang sosok Kanawa.
" Kau masih saja bodoh Mawangga...bahkan anak sekecil ini bisa menipumu, dengar Mawangga anak sialan ini adalah putra jalang yang kau cintai itu Kayana".
" Jangan panggil momo dengan jalang paman...paman yang jalang".
" Kau tahu apa itu jalang anak sialan".
" Tentu caja, oma bilang jalang adalah olang jahat...dan momo bukan olang jahat".
" Brengsek...dengar anak sialan, kau dan momo mu itu membuatku muak...berpura pura membalas dendam atas semua rasa sakitnya tapi memilih hamil anak orang yang dia benci".
" Apa maksudmu Kayana hamil? Dia....".
" Dia pria istimewa yang bisa hamil seperti adikmu Nuca, Mawangga...ya tentu saja karena mereka adalah saudara kandung. Akhh....kau pasti juga tak mengetahui soal ini bukan Mawangga, ibumu yang terlihat sangat anggun itu pasti tak memberitahumu jika kau bukan putra Yudhistira. Karena itu ibumu hanya diam saat tahu Monica menjadikannya seorang pelacur".
KAMU SEDANG MEMBACA
Poison of Flower (Diterbitkan)
Romancebalas dendam mampu membuat seseorang tak menyadari jika tindakannya itu bukan hanya membuat orang lain terluka namun juga dirinya sendiri. tersadar bahwa sebuah balas dendam juga mampu membuat dirinya terluka, seorang pria menyesali perbuatannya it...