bab 21

323 59 29
                                    

Author ingetin lagi alur story ini maju mundur cantik 🤭🤭 tanpa ada peringatan...

Jadi jangan bingung guys 🤣🤣, dan ya terkadang author akan pakai nama Gyan buat Kayana ya.

Happy reading

.

.

.

.

" Maukah kau menikah denganku?".

Gyan terkejut mendengar sebuah permintaan yang terlontar dari sosok yang selama ini tinggal bersamanya, Zyan.

Sosok pria tampan yang dia kenal saat pria itu baru saja di pukul beberapa orang jahat malam itu, Zyan berakhir tinggal bersama Kayana di rumah milik orang tua pria manis itu hingga sebuah rasa cinta mulai tumbuh di hati Kayana.

Pria manis itu tak menyangka jika rasa cintanya akan terbalaskan saat Zyan kini mengajaknya menikah secara tiba tiba.

" Kak Zyan, jangan bercanda kak".

" Aku tidak bercanda Gyan, maukah kau menikah denganku?".

Sebuah anggukan pelan dengan wajah malu malu kini terlihat di sana membuat Zyan tersenyum tipis.

" Terima kasih sudah menerimaku Gyan, mari kita bangun keluarga kecil kita dengan bahagia".

Kayana mengangguk pelan, pria manis itu di liputi rasa bahagia yang semakin dalam. Hingga tiba saat pernikahan mereka, terlihat wajah Zyan yang penuh dengan kebahagiaan kini menyambut kedatangan Kayana di pelaminan. Sebuah pelaminan yang di rancang oleh seseorang yang Gyan kenal melalui sebuah perkumpulan pecinta kuda.

Gyan tersenyum tipis kala matanya kini menangkap sosok Zyan yang masih tertidur di sampingnya setelah malam pertama mereka, sebuah malam pertama yang sangat biasa saja di lakukan oleh dua sosok yang saling mencintai.

Zyan adalah suami idaman bagi semua orang, sosok Zyan sangat lembut dan penuh perhatian meski tak pernah satu kali pun kata cinta keluar dari mulut Zyan untuk istrinya Gyan. Pria manis itu tentu saja bisa menerima hal itu dengan mudah, bagi Kayana tak perlu mengatakan kata cinta setiap kali kau bertemu.

Sebuah perhatian kecil dan juga sikap lembut bukankah bisa mengartikan rasa cinta itu?

Entah terlalu polos atau memang Gyan terlalu munafik akan semuanya?

Gyan menatap pemandangan di luar rumahnya, rintik hujan mulai turun di sana. Pria manis itu kini menatap benda pipih miliknya, mencoba menahan rasa khawatir yang kini hinggap di hatinya untuk sang suami.

Sebuah pesan yang bahkan sejak tadi di kirimkannya hingga saat ini belum juga di balas oleh pria itu.

" Kenapa kakak belum pulang?".

Pesan itu kembali Kayana kirimkan pada sang suami, saat lagi lagi pesan itu seakan terabaikan. Kayana duduk di salah satu ruangan itu, satu tahun sudah sejak pernikahannya dengan sosok Zyan.

Entah mengapa tak ada sedikitpun perubahan dalam hubungan mereka, tidak semakin jauh tidak juga semakin dekat. Bahkan hubungan suami istri yang kerap mereka lakukan hanya terasa biasa saja bagi sosok Kayana, bukan karena Kayana mencintai pria lain namun entah mengapa seakan kegiatan itu hanya ditujukan untuk kepuasan Zyan bukan dirinya.

Kayana menghela nafas pelan, pria manis itu berjalan kembali ke kamarnya. Tangannya terulur membuka sebuah laci kecil di samping ranjangnya, di sana terlihat sebuah benda kecil dengan dua garis diatasnya menandakan jika kini seorang Gyan Kayana sedang hamil.

Poison of Flower (Diterbitkan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang