bab 30

358 63 32
                                    

Happy reading

.

.

.

.

Bagaikan sebuah takdir yang terus berputar dalam hidup kita, begitu juga takdir antara Mawangga dan Kayana. Meski keduanya tak tahu apakah ini akan menjadi takdir baik saat pertemuan mereka kembali datang, akankah ego tetap akan berada di sisi hati mereka.

Mawangga menatap tajam penuh amarah pada sosok Kayana yang saat ini tersenyum cantik dengan sebuah gelas minuman di tangannya, pria manis itu tak mengetahui keberadaan Mawangga yang juga berada di pesta itu.

Kayana menghadiri pesta pembukaan cabang terbaru perusahaan Tara di negara asalnya, Ya entah sebuah takdir atau memang saatnya Kayana mengalah hingga pria tampan itu beserta sang putra harus kembali ke negara itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kayana menghadiri pesta pembukaan cabang terbaru perusahaan Tara di negara asalnya, Ya entah sebuah takdir atau memang saatnya Kayana mengalah hingga pria tampan itu beserta sang putra harus kembali ke negara itu.

Tidak...lebih tepatnya Kanawa entah mengapa merengek memintanya ikut pindah bersama Tara dan juga Tio, anak itu mengatakan hal yang membuat Kayana tak mampu lagi mengelak.

" Huwaa....Baby Nawa mau cama daddy Tala, momo".

Kayana dengan berat hati mengiyakan permintaan sang anak, tanpa tahu jika anak kecil menggemaskan itu memiliki sebuah rencana untuk membuat Mawangga dan Kayana kembali bersama.

" Anda datang tuan Mawangga?".

Sapaan dari salah satu rekan bisnis Mawangga membuat pria tampan itu mengalihkan pandangannya dari Kayana ke sosok pria itu.

" Tentu saja tuan, anda tahu saya tak pernah absen menghdiri pesta rekan bisnis saya".

" Jadi tuan Tara Atmaja salah satu kolega anda tuan Mawangga".

" Tidak secara langsung, ibuku yang menjadi kolega tuan Tara...kebetulan ibu saya berhalangan hadir, jadi saya harus menggantikan beliau".

" Oh seperti itu, tapi apa kali ini anda datang sendiri...biasanya saya melihat anda datang bersama nona...".

" Anda tak lihat, dia sudah menjadi partner tuan James sekarang...".

Mawangga menunjuk sosok wanita yang kini terlihat tersenyum bersama sosok pria tua di ujung pesta membuat pria di depannya hanya terdiam.

" Maaf saya...".

" Tidak masalah tuan...saya tidak tertarik dengan jalang rendahan seperti mereka, terlebih yang mendekati saya hanya karena sebuah alasan tidak jelas".

Mawangga kembali menatap Kayana yang saat ini juga terlihat menatapnya dengan sebuah senyuman, pria tampan itu kini melangkahkan kakinya mendekat pada Tara yang berdiri di samping Kayana.

Poison of Flower (Diterbitkan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang