* haloo guys, author cuma mau mengingatkan kalau story ini alurnya akan maju mundur...tanpa ada tanda flashback atau waktu ya, jadi perhatikan spoiler yang kadang author selipkan tiba tiba di depan atau tengah story ya...
Sebenarnya bukan bermaksud bikin kalian pusing, hanya saja biar story ini bisa bikin kalian penasaran dengan siapa sosok yang sedang author tulis...jadi kalau ada yang bingung bisa re read awal ya atau kalau gak bisa chat aja authornya buat di umpatin 🤣🤣
Ya udah gitu aja noted dari author, semangat mikir ya...
Happy reading
.
.
.
.
" Kau tidak apa apa?".
Seorang pria manis menatap khawatir pada sosok pria di depannya saat ini, meski tak mengenal siapa sosok itu namun entah mengapa pria itu merasa harus menolongnya. Sedangkan sosok pria yang kini terlihat terluka itu hanya diam sembari menatap pria manis di depannya.
" Kau tidak apa apa?".
Pertanyaan itu kembali terlontar saat sebuah jawaban tak didapatkan pria itu dari sosok lain di depannya.
" Aku tidak apa apa, maaf jika aku menganggu perjalananmu".
" Tidak...aku hanya khawatir saat melihatmu penuh luka seperti itu, kau kenapa? Apa orang jahat yang melakukan itu padamu?".
" Tidak...ini hanya balasan dari semua perilaku burukku".
Pria manis itu mengernyitkan keningnya heran, dia tak memahami apa arti ucapan pria di depannya saat ini...aneh bukan, harusnya pria manis itu pergi saja dari tempat itu membiarkan pria yang terluka di depannya.
Bisa saja bukan jika pria itu pria jahat yang akan menyakitinya tapi entah mengapa pria manis itu tak melakukannya, ada sebuah kesedihan yang pria itu lihat dari sosok pria di depannya.
" Naiklah, aku akan mengobatimu di rumahku".
" Kau tak takut padaku?".
" Apa kau orang jahat yang berniat merampok atau membunuhku?".
" Tidak...".
" Kalau begitu kenapa aku harus takut padamu? Naiklah, ini sudah sangat malam...aku akan merasa bersalah jika tak membantumu".
" Kau pria yang baik".
" Bukan, hanya saja kau yang beruntung bertemu denganku...naiklah".
Pria itu mengangguk pelan, dia menaiki mobil pria manis itu dengan tertatih tatih. Dia sedikit meringis kesakitan saat lengannya tanpa sengaja tersenggol saat duduk di dalam mobil.
" Apa sangat sakit? Apa aku harus membawaku ke rumah sakit saja?".
" Tidak, tak perlu...aku sudah terbiasa dengan ini semua".
Pria manis itu kembali mengernyit heran meski pada akhirnya dia melajukan mobilnya menuju ke sebuah rumah yang dia tinggali dulu bersama kedua orang tuanya.
" Masuklah tuan...".
" Zyan, panggil aku Zyan".
~~~~~~~~☀🌻💕~~~~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Poison of Flower (Diterbitkan)
Romancebalas dendam mampu membuat seseorang tak menyadari jika tindakannya itu bukan hanya membuat orang lain terluka namun juga dirinya sendiri. tersadar bahwa sebuah balas dendam juga mampu membuat dirinya terluka, seorang pria menyesali perbuatannya it...