Happy reading
.
.
.
.
" Nuca?".
Kayana menatap sebuah foto di tangannya dengan wajah terkejut, sosok yang dia kenal dari sebuah club pecinta kuda itu menjadi jawaban dari sebuah rasa penasaran apa yang ada di dalam amplop yang di bukanya itu.
" Kenapa kak Tara membawa foto Nuca?".
Rasa penasaran Kayana bertambah saat menatap apa yang di kenakan oleh pria manis itu saat ini, sebuah setelan yang biasa digunakan untuk seseorang yang akan menikah. Tangan Kayana kembali meraih sesuatu di dalam amplop yang isinya belum seluruhnya terbuka, kini jemarinya menarik satu lembar foto lagi dari sana membuat Kayana sedikit terkejut.
" Kak Mawa? Nuca? Apa ini? Kak Mawa suami Nuca?".
Kayana masih bergumam kecil tanpa menyadari jika Tara kini sudah kembali berdiri di sampingnya.
" Bukan....lebih tepatnya Nuca adik tiri Mawangga".
Kayana menoleh, menatap Tara yang saat ini kembali mendekat padanya.
" Maksud kakak?".
" Mawangga saudara satu ibu dengan Nuca, Gyan tapi....".
" Tapi apa?".
" Tapi Nuca saudara satu ayah denganmu".
Deg
Kayana membelalak tajam melihat ke arah Tara saat ini, bagaimana bisa Tara mengatakan jika Nuca adalah saudara kandung se- ayah dengannya. Apakah ayahnya berselingkuh kembali dengan ibu Mawangga?
Apa ini? Kenyataan inikah yang membuat ibunya memilih mengakhiri kehidupannya saat itu, karena sang ayah memiliki putra lain yang sang ibu tak ketahui?
" Ayah....".
" Tidak....ayahmu tak berselingkuh Kayana, bukan itu alasan bibi memilih pergi meninggalkan kalian".
" Lalu?".
Hah
Tara menghela nafas pelan, mencoba meredakan semua perasaan yang saat ini menderanya. Sebuah kenyataan tentang siapa Gyan membuat Tara juga sangat terkejut saat ini, wajar jika Gyan juga merasakan hal yang sama.
" Gyan...kau hadir dari sebuah pemerkosaan yang di alami oleh bibi saat muda, bibi bahkan tak tahu siapa yang melakukan itu".
" Apa? Jadi aku bukan anak ayah kak? Lalu siapa ayahku?".
" Ayah Mawangga, tuan Yudhistira".
" Apa? Jangan bercanda kak...itu artinya aku bersaudara dengan kak Mawa? Itu maksud kakak?".
" Tidak...Mawangga adalah putra yang hadir sebelum pernikahan ayah dan ibumu".
Kayana menatap tak percaya pada Tara saat ini, bagaimana bisa takdir mereka bak lelucon seperti ini...bagaimana bisa Mawangga dan dirinya bertukar seorang ayah? Apa ini, kenapa sang ibu tak pernah menuliskan itu di bukunya.
" Aku tahu kau terkejut Gyan, tapi itulah kenyataannya. Kau dan Mawangga bertukar sosok ayah, sedangkan kau dan Nuca terlahir dari ayah yang sama meski berbeda ibu...kau tahu bukan jika nyonya Marsha adalah sahabat ibumu? Ibumu memilih mengakhiri hidupnya hanya karena dia tahu jika sang sahabat mengorbankan dirinya untuk pernikahan ibumu dan paman Samudra meski di waktu yang sangat terlambat".
KAMU SEDANG MEMBACA
Poison of Flower (Diterbitkan)
Romancebalas dendam mampu membuat seseorang tak menyadari jika tindakannya itu bukan hanya membuat orang lain terluka namun juga dirinya sendiri. tersadar bahwa sebuah balas dendam juga mampu membuat dirinya terluka, seorang pria menyesali perbuatannya it...