Spesial double up untuk hari ini, hitung hitung memenuhi keinginan pembaca author...
semoga kalian suka ya guys
Happy reading
.
.
.
.
" Eungh kak....".
Terdengar sebuah desahan dari sosok Kayana yang kini terlihat sudah tak mengenakan sehelai benang pun di tubuhnya dengan Mawangga yang juga terlihat sama saat ini.
" Jangan mendesah terlalu keras sayang, atau baby Nawa akan bangun dan melihat kita".
" Kakak menyebalkan....ahhh...".
Kayana menahan mati matian desahannya saat kini Mawangga terus menabrakkan penis beruratnya pada lubang kenikmatan milik Kayana. Posisi mereka saat ini adalah posisi yang membuat Kayana terus menghela nafasnya karena ujung penis Mawangga terus menerus menabrak titik ternikmatnya.
Posisi Kayana menungging dengan satu tangan berpegangan pada tepi ranjang, dan tangan satunya membungkam mulutnya agar desahan nikmat tak terdengar oleh sosok kecil yang kini terlelap merajut mimpi di depan mereka tanpa memyadari ada peperangan yang dilakukan oleh sang ayah dan sang momo.
" Kak...terlalu dalam".
Mawangga tersenyum licik sembari semakin kuat mendorong penisnya masuk ke dalam lubang yang selama ini dia rindukan, satu tangannya memegang erat pinggul Kayana dengan satu tangannya lagi memilin kasar puting Kayana yang sudah mencuat.
Kayana menoleh, menatap kesal Mawangga di belakangnya saat ini yang dengan bangga terus menunjukkan kekuatannya.
Kayana kesal harus menahan semua desahan yang ingin dia keluarkan saat rasa nikmat menjalar ke seluruh tubuhnya saat ini, entah Kayana yang mudah tergoda atau Mawangga yang mempunyai fetish gila hingga pergulatan panas itu saat ini terjadi.
Bukankah mereka bisa saja melakukan itu di kamar mandi saat ini? Atau bisa saja mereka melakukannya di ruang kerja yang ada di sebelah kamar mereka saat ini...tapi tidak, Mawangga memaksa Kayana melakukan itu di depan sang putra.
Bukan karena Mawangga tak takut sang putra memergoki perbuatan mesumnya itu namun Mawangga ingin melihat wajah tertekan Kayana menahan desahan yang terlihat sangat seksi di matanya saat ini.
" Kak...kak....pelan....shhh....".
" Kenapa Kayana sayang, bukankah kau tak pernah menyukai seks yang pelan...kau tidak ingat bergoyang di atasku saat kita melakukannya terakhir kali...kau bilang kau...".
" Ahh....aku keluar Mawangga sialan ahhhkk....".
" Apa? Begitu caramu memanggil suamimu?".
Plok....plok....plok....plok...
Mawangga menghujam semakin cepat lubang kenikmatan yang selalu bisa membuatnya menggila itu mengabaikan Kayana yang kini mulai meneteskan air matanya menahan kembali rasa aneh yang kini menjalar di tubuhnya.
" Akhhhh....".
Kayana berteriak tak mampu menahan lagi kenikmatan itu saat dia kembali mengeluarkan spermanya, untung saja itu tak membuat Kanawa terbangun saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Poison of Flower (Diterbitkan)
Romancebalas dendam mampu membuat seseorang tak menyadari jika tindakannya itu bukan hanya membuat orang lain terluka namun juga dirinya sendiri. tersadar bahwa sebuah balas dendam juga mampu membuat dirinya terluka, seorang pria menyesali perbuatannya it...