Chapter 8

39 20 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!

Selamat siang !

Semoga harimu tetap Senin☺️

Sapa dulu maymay, hai !!!

____________


Beberapa hari ini Risa di sibukkan dengan pencarian nya tentang rahasia keluarganya, dan ia tidak ingin melibatkan Devi dalam masalah ini. Dia tidak ingin membuat Devi dalam bahaya karena kepentingannya.

Dia sedang duduk di kamarnya, dengan bermodal sebuah buku catatan untuk mencatat apa saja yang menurutnya penting yang akan berguna untuk kasus kakaknya.

"Kenapa susah banget cari informasi itu sih? Sepertinya kasus itu sudah di tutup rapat-rapat oleh seseorang," ujarnya menaruh buku catatan nya di atas meja. Risa menghela nafas panjang, berusaha memutar otaknya.

Kenapa di saat-saat begini, pikirannya malah melayang ke film Drakor yang belum sempat ia tamatkan. Dia terbayang pada aktor tampan idolanya.

"Aish, Drakor nya nanti dulu ya. Kalau selesai masalah ini puas-puas deh nontonnya," ucapnya menggeleng-gelengkan kepalanya mengusir bayangan yang ad di pikirannya. Ya ampun, karena keseringan nonton Drakor otaknya sudah tidak suci lagi.

"Laper, tapi malas turun kebawah."

Tiba-tiba, ponsel Risa bergetar, menandakan ada pesan masuk. Dia mengambil ponselnya dan melihat pesan dari salah satu teman Adrian.

[ Teman Andrian ]
Hai, Risa. Gue dengar tentang apa yang terjadi. Gue tau beberapa hal yang mungkin bisa bantu. Apa kita bisa ketemu untuk membicarakannya?

Risa tersenyum merasa senang dan lega akhirnya pesan yang ia kirim beberapa hari yang lalu mendapatkan balasan. Dia segera mengetik pesan tersebut dan mengatur waktu dan tempat untuk mereka bertemu.

[ Risa ]
Sebelumnya terimakasih kak udah balas pesan gue. Bagaimana kalau kita bertemu di kafe Cahya mentari besok siang?

[ Devi ]
Ris, keluar yok!

[ Risa ]
Maaf ya Dev, kalau sekarang gue gak bisa.
Gue ada urusan sedikit, sorry.

Risa duduk di balkon kamarnya, memandang langit yang tampak indah. Bintang-bintang bertaburan, cahayanya berkelap-kelip menambah langit bertambah indah.

"Pasti bintang yang paling bersinar itu kak Andrian? pasti Kak Andrian sudah bahagia disana?"

"Kak Andrian, kenapa Risa tidak pernah sedikitpun mengingat kakak? Kenapa baru sekarang Risa mengetahui fakta ini? Kenapa kakak ninggalin Risa secepat itu." Tanpa sadar air matanya menetes.

"Risa pengen rasanya dipeluk oleh seorang kakak,  pengen di sayang oleh seorang kakak, berbagi cerita, makan bersama, main bersama dan kakak juga menemani nonton Drakor kesukaan Risa. Dulu, Risa  sangat iri sama teman Risa yang mempunyai kakak.  Namun, kenapa saat Risa tau kalau Risa mempunyai seorang kakak, malah kakak sudah pergi jauh ninggalin Risa." 

....

Keesokan harinya, Risa mencari keberadaan orang tuanya di rumah. Tetapi, Risa tidak menemukannya. Dia mencari di setiap ruangan, tetapi tak ada tanda-tanda keberadaan mereka.

"Ma, Pa, kalian dimana? Setelah kejadian semalam,  mengapa mereka menghilang begitu saja?" Tanpa berpikir panjang, ia bersiap untuk menemui teman kakaknya.

Risa tiba di kafe dengan hati yang sangat berdebar. Dia melihat teman kakaknya duduk di salah satu meja dan Risa menghampirinya dengan senyuman.

"Hai, kak. Gue Risa, adiknya Andrian."

Misteri Gedung terbengkalai ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang