Chapter 34

19 4 0
                                    




Leon, salah satu anggota mafia yang dipercayai oleh Andrian, menerima tugas penting untuk mencari darah yang sesuai dengan golongan darah Risa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leon, salah satu anggota mafia yang dipercayai oleh Andrian, menerima tugas penting untuk mencari darah yang sesuai dengan golongan darah Risa. Dalam kegelapan gedung terbengkalai, Leon bersiap untuk memulai misinya dengan tekad yang kuat.

Leon keluar dari gedung terbengkalai dan memasuki mobil hitam yang telah di siapkan nya di luar gedung.

Dia memasang kacamata hitamnya, menyalakan mesin mobil, dan memacu mobil hitamnya dengan kecepatan tinggi melalui jalanan yang sepi.

Dia harus berhati-hati dan bergerak cepat karena   misi ini tidak akan mudah, apalagi bersangkutan dengan adik dari bos mereka.

Sementara itu, langit mulai gelap dan hujan mulai turun, menambah suasana misterius dan tegang.

Setelah beberapa saat berkendara, Leon tiba di sebuah rumah sakit. Dia memarkir mobilnya dengan cepat dan masuk ke dalam gedung dengan langkah mantap.

Saat dia melewati lorong rumah sakit yang sepi, dia melihat seorang perawat yang sedang berjalan dengan tergesa-gesa.

Leon mendekati perawat itu dengan hati-hati. "Permisi, maaf mengganggu. Saya mencari darah golongan A+ untuk seseorang. Bisakah Anda membantu saya?" tanya Leon dengan nada serius.

Perawat itu menoleh dan melihat Leon dengan curiga. "Maaf, tetapi kami memiliki prosedur yang ketat untuk donor darah. Apakah Anda memiliki surat rujukan dari dokter atau keluarga pasien yang membutuhkan darah?" jawab perawat dengan tegas.

"Tapi, ini sangat penting nona," ucap Leon sabar, dia bukanlah tipikal orang yang sabar. Apalagi posisinya sebagai asisten ketua mafia, sungguh ini menurunkan harga dirinya.

"Maaf, pak. Tapi......

Leon mengepal tangan nya saat ia mendengar penolakan perawat tersebut. Sungguh dia tidak suka di tolak.

Dengan cepat, Leon meraih lengan perawat itu dan menyeretnya ke sebuah ruangan kosong yang terletak di sisi lorong. Perawat itu terkejut dan mencoba melawan, tetapi Leon memiliki kekuatan yang lebih besar.

"Kamu sudah menolak keinginan ku, kau salah orang."

Perawat itu mencoba berteriak minta tolong, tetapi Leon segera menutup mulutnya dengan tangan. "Saya tidak ingin melukai Anda, yang saya perlukan adalah darah A+ sekarang juga ?" ucap leon dengan nada dingin dan tajam.

Perawat itu, yang kini merasa takut, mengangguk dengan cepat. "Ba-baiklah, saya akan membantu Anda," ucap perawat dengan suara gemetar.

Misteri Gedung terbengkalai ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang