Chapter 43

33 5 0
                                    


"Kakek," ucap Devi.

Kakek tersenyum, apa Devi tidak salah liat. Bukanya ini kakek-kakek yang mereka liat di rumah sakit waktu itu. Kenapa ada di rumah orang tua Risa.

"Nak, Risa, Alex. Kebetulan kita ketemu disini," ujar kakek.

"Kok kakek di sini?"

"Ya, karena ini rumah anak angkat kakek. Keyla dan Calvin adalah cucu kakek yang kakek ceritakan."

"Hai, gue Keyla Veronika. Panggil aja Keyla," ucap Keyla mengulurkan tangannya.

"Devi, sahabat Risa."

"Wah, gue gak nyangka kak Risa punya sahabat cantik seperti kak Devi."

Devi tersenyum malu, "Ah, Lo bisa aja."

"Udah-udah, kita ke ruang makan. Kita makan bersama," titah kakek.

"Siap."

Mereka makan bersama, untuk terakhir kalinya Risa merasakan kebahagiaan. Dia bisa berkumpul lagi bersama keluarganya dan juga Sahabatnya. Hari ini dia sangat bahagia.

----

Berbanding jauh dengan keluarga Risa yang sedang berbahagia.

Sore hari, berada di taman seorang wanita berumur 30 tahunan mondar-mandir kesana-kemari mencari seseorang.

"Risa, sayang. Kamu sembunyi dimana?" Teriaknya.

"RISA, RISA, RISA."

"TOLONG, TOLONG, TOLONG."

"Sus pegang dia, bawa ke ruangannya!"

"Baik dok," ucap mereka membawa wanita itu pergi walaupun mereka kesusahan karena wanita itu terus berontak.

Di sini sekarang, setelah wanita itu di beri obat bius ia tertidur pulas. Beginilah nasibnya harus berada di sebuah " Rumah sakit jiwa permata indah "

Mungin ini karma baginya, ya wanita itu adalah Gina.

Tak jauh dari sana Risa berdiri melihat semuanya, dalam hatinya ia merasa iba dan ia ikut menangis.

Bagaimana pun walau mama angkatnya jahat, tapi mama angkatnya lah yang sudah merawatnya. Ia tidak pernah sedikitpun membenci mama angkatnya, ia berdoa semoga mama nya cepat sembuh dan menyadari kesalahannya.

"Sudah?"

Risa mengangguk," Ayo pulang, Azza bisa sedikit tenang karena bisa melihat mama lagi."

"Kamu gak benci sama dia?"

"Bagaimana bisa aku benci mama, terlepas dari kejahatan yang di laukannya. Dia tetap mama ku, orang yang sudah merawat ku dari kecil."

Revan tersenyum bangga dengan pemikiran azza nya. "Nice."

Semua dendam sudah terbalaskan, kejahatan dan sudah terbongkar, kebusukan sudah tercium, orang yang tak bersalah sudah mendapatkan keadilan dan orang yang bersalah sudah mendapatkan hukuman yang setimpal.

Kebahagian yang sempat hilang kini kembali lagi pada keluarga mereka.

Tidak ada yang dapat mendeskripsikan kebahagian yang di rasakan mereka.

Mereka hanya berharap semoga setelah ini mereka selalu mendapatkan kebahagian dan tidak di pertemukan pada orang yang hanya mengincar harta mereka dan merusak kebahagian keluarga mereka, lagi.

Misteri Gedung terbengkalai ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang