"Di balik senyum yang terukir, tersembunyi rahasia yang menggoda untuk dipecahkan."
Setelah beberapa jam menunggu dengan khawatir di ruang tunggu, dokter akhirnya keluar dari ruang perawatan Risa. Andrian dan teman-temannya segera mendekati dokter dengan harapan mendapatkan kabar baik.
"Dok, bagaimana kondisi sahabat saya,?" ucap Risa.
"Ya Dokter, bagaimana kondisi adik saya?" tanya Andrian dengan wajah penuh kekhawatiran.
Dokter menatap mereka dengan serius dan memegang bahu Andrian. "Kondisi Risa masih kritis, tapi kami telah melakukan segala yang kami bisa. Kami telah menghentikan pendarahan dan melakukan operasi untuk memperbaiki luka di perutnya."
Andrian merasa lega mendengar bahwa Risa telah mendapatkan perawatan yang intensif. Namun, kekhawatiran masih terpancar dari matanya. "Apakah ada harapan untuk kesembuhannya, Dok?"
Dokter mengangguk dan tersenyum lembut. "Tentu saja, masih ada harapan. Tapi proses pemulihannya akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Kami akan melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan nyawanya."
Andrian mengucapkan terima kasih kepada dokter dan kembali ke ruang tunggu bersama teman-temannya. Mereka saling menguatkan dan memberikan dukungan satu sama lain.
Setelah menerima kabar tentang kondisi Risa yang masih kritis, Andrian dan teman-temannya duduk di ruang tunggu dengan perasaan campur aduk.
Alex yang duduk di sebelah Andrian, menepuk pelan punggungnya. "Andrian, kita harus tetap kuat dan optimis. Gue yakin Risa pasti bakal baik-baik saja."
Andrian mengangguk, mencoba menenangkan dirinya sendiri. "Lo benar, lex. Kita harus tetap positif dan berdoa agar Risa segera pulih."
Beberapa hari berlalu, Andrian dan teman-temannya masih setia berada di sisi Risa. Mereka terus memberikan dukungan dan kekuatan kepada Risa, meskipun Risa belum juga sadar.
Andrian duduk di samping tempat tidur Risa, memegang tangannya dengan lembut. Dia memandangi wajah Risa yang masih terbaring tak sadarkan diri.
"Adik kakak yang cantik, aku yakin kamu akan bangun segera. Kami semua merindukanmu dan butuh kehadiranmu di sini," ucap Andrian dengan suara lembut.
Devi duduk di sebelah Andrian, menatap Risa dengan penuh harap. "Ris, lo harus tetap kuat ya. Kami percaya bahwa lo akan pulih dan kembali bersama kami. Jangan menyerah, ya."
Alex dan Revan duduk di sebelah lain tempat tidur Risa, memberikan semangat dan berusaha mencari cara untuk membantu Risa dalam proses pemulihannya.
Beberapa saat kemudian, dokter masuk ke ruangan dan melihat mereka semua yang setia menemani Risa. Dokter memberikan kabar terbaru tentang kondisi Risa.
"Kondisi Risa masih belum berubah, namun ada tanda-tanda perbaikan yang kami amati. Kami terus memantau perkembangan dan melakukan segala yang kami bisa untuk membantu pemulihannya," kata dokter dengan penuh perhatian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Gedung terbengkalai ( End )
Mystery / ThrillerRisa terus berjalan mundur hingga menabrak lemari di belakang nya. Sedangkan, sosok misterius itu terus melangkah mendekatinya dan menodongkan pisau ke arahnya. "Berhenti atau mati!" "Siapa Lo?" "Hahahaha....... Risa merasakan bulu kuduknya berdiri...