" Di balik musibah, pasti ada hikmahnya."
Terdengar suara alarm dari mesin monitor jantung dan suara langkah cepat di lorong. Dokter Cici seorang dokter muda yang bertugas menangani Risa, masuk ke dalam ruangan dengan seragam putihnya yang khas.
Dokter Cici memanggil perawat untuk membantu melakukan tindakan medis yang diperlukan, seperti memberikan cairan infus dan obat-obatan yang sesuai.
Tiba-tiba tubuh Risa kembali kejang, dan dokter langsung menangani lebih lanjut.
"Kita harus segera melakukan operasi untuk menyelamatkan nyawa Risa. Segera persiapkan semua alat dan obat yang diperlukan."
Perawat dan tim medis lainnya keluar dari ruangan Risa dan dengan sigap mereka mempersiapkan alat-alat operasi dan memastikan semuanya steril dan siap digunakan.
Devi dan Alex langsung berdiri saat melihat suster perawat keluar dengan tergesa-gesa.
"Sus, ini ada apa?"
Tanpa menjawab pertanyaan Devi, suster itu pergi meninggalkan mereka.
"Ada apa ini, sih?" Tanya Devi
Tak lama kemudian keluar dokter Cici dan perawat media lainnya mendorong brankar Risa.
"Kenapa dengan sahabat saya,dok ?"
"Kondisi Risa semakin memburuk. Kami harus bekerja cepat dan hati-hati untuk mengatasi masalah yang sedang dialaminya."
Mereka mendorong brankar Risa dan membawanya ke ruang operasi. Ketika Risa sudah di bawa ke dalam, Mereka sama sekali tak bisa mengendalikan kesedihan nya.
"Risa, jangan buat gue takut."
"Ris, gue mohon sama Lo. Lo harus kuat,hiks" ucap devi terduduk di lantai.
Sedangkan di ruang operasi yang penuh dengan cahaya terang dan peralatan medis yang siap digunakan. Suasana tegang masih terasa di udara.
Dokter Cici, perawat, dan tim medis lainnya sudah siap untuk melakukan operasi yang mendesak. Risa, yang kondisinya semakin memburuk, telah dipindahkan dengan hati-hati ke meja operasi.
"Dok, apa yang akan kita lakukan. Detak jantungnya semakin melemah."
"Kalian lakukan semampunya, saya akan menginformasikan apa keluarganya sudah mendapatkan transfusi darah."
"Baik, dok."
"Dokter, apa yang sebenarnya terjadi dengan risa? Apakah dia akan baik-baik saja?" tanya devi saat dokter Cici keluar dari ruang operasi.
"Kondisi Risa saat ini sangat serius, tetapi kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk menyelamatkan nyawanya. Apakah transfusi darah sudah di dapatkan?"
Mereka menggelengkan kepala, sampai saat ini belum ada informasi sama sekali dari Andrian maupun Revan.
"Baik, kita tunggu 20 menit lagi. Tapi, kalau sudah lebih dari itu, kita hanya bisa berpasrah pada Allah," ucap dokter Cici.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Gedung terbengkalai ( End )
Gizem / GerilimRisa terus berjalan mundur hingga menabrak lemari di belakang nya. Sedangkan, sosok misterius itu terus melangkah mendekatinya dan menodongkan pisau ke arahnya. "Berhenti atau mati!" "Siapa Lo?" "Hahahaha....... Risa merasakan bulu kuduknya berdiri...