Dua Minggu telah berlalu.....Risa telah diperbolehkan pulang oleh dokter karena kondisinya sudah sepenuhnya pulih, Risa yang mendengarnya sangat senang.
Sebenarnya Risa sudah diperbolehkan pulang seminggu yang lalu tapi karena kakaknya yang belum mengizinkannya, dia ingin adiknya tetap di rawat sampai sembuh total.
"Akhirnya gue bisa bebas dari rumah sakit ini, gak betah banget gue di sini," ucap Risa dengan semangat.
"Seneng juga kan lo," ucap devi.
"Iya dong, gue itu udah bosen di sini terus ," ujarnya.
"Kamu beneran udah gak papa?"
"Aku udah gak papa Atha," jawab Risa menatap Revan yang sudah duduk di sampingnya.
"Beneran, gak ada lagi yang sakit?"
"Iya Atha Azza gak papa," jawabnya.
Revan tersenyum mendengar jawaban Risa, semoga saja kejadian ini tak terulang lagi.
Sedangkan Andrian dan Alex sibuk mengemasi semua barang-barang Risa.
Risa memikirkan sesuatu yang menurutnya sangat mengganggunya dari kemarin.
"Kak," panggil Risa.
Andrian menoleh kearah Risa dan mengangkat alisnya bertanya ' kenapa '.
"Kita mau pulang kemana, kita kan gak ada rumah?"
"Masalah itu kamu tenang aja, kakak punya tempat tinggal untuk kita."
Risa merasa lega mendengarnya, ia beralih menatap temannya.
"Kak Andrian, Atha, Devi sama Alex makasih ya kalian udah nemenin gue selama gue sakit sampai gue sembuh," ucap Risa menatap mereka satu persatu.
"Aelah, kayak sama siapa aja," ucap Alex.
"Kamu gak perlu ngomong gitu kamu kan adik kakak, udah seharusnya kakak jagain kamu," ucap Andrian.
Revan tersenyum menatap Risa mengisyaratkan bahwa apa yang dikatakan Andrian benar.
"Santai aja kali, lebay amat," jawab Devi.
Risa merasa beruntung setidaknya masih memiliki mereka semua terlepas apa yang sudah terjadi.
"Terus gimana sama sekolah kita, Dev?"
"Udah gue izinin," ucap Andrian.
"Ah, kakak memang yang terbaik."
"Udah, jadi pulang gak?"
"Jadi dong, ayo!"
Mereka meninggalkan ruangan itu beriringan. Sesampai di parkiran rumah sakit, mereka menaiki mobil menuju tempat yang di katakan oleh Andrian.
Andrian, Risa, dan Devi satu mobil, sedangkan Alex dan Revan mereka menggunakan mobil terpisah.
Diperjalanan sangat hening, tidak ada yang memulai pembicaraan. Risa yang gabut dan tak tahan kesunyian pun akhirnya melihat keluar kaca mobil dan melihat pengendara lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Gedung terbengkalai ( End )
Mystery / ThrillerRisa terus berjalan mundur hingga menabrak lemari di belakang nya. Sedangkan, sosok misterius itu terus melangkah mendekatinya dan menodongkan pisau ke arahnya. "Berhenti atau mati!" "Siapa Lo?" "Hahahaha....... Risa merasakan bulu kuduknya berdiri...