Chapter 31

24 4 0
                                    

"Dalam setiap lantai yang sunyi, tersembunyi rahasia yang terlupakan. Gedung ini menyimpan misteri yang akan mengguncang mu hingga ke tulang. Siapkan dirimu untuk mengungkap kebenaran yang tersembunyi dalam bayang-bayang yang gelap."


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mereka akhirnya tiba di tempat yang telah dijanjikan, tempat di mana yang telah mereka persiapkan sebelumnya. Dalam kegelapan malam yang pekat, Risa merasakan perasaan gugup yang membara di dalam dirinya. Namun, ketegangannya semakin meningkat saat ia melihat sosok yang tak ia temui berapa hari ini, orang yang sudah merawatnya dari kecil.

Disana berdiri Mama dan papa angkat nya, di sampingnya ada orang yang mereka kenal dengan nama Mr. Jony, serta anggota kelompok yang berdiri di belakang mereka.

Risa menahan napasnya, pandangannya terfokus pada Mr. Jony dan anggota kelompok mafia yang berdiri di hadapannya.

"Akhirnya kalian datang juga," ucap Brawijaya.

"Tentu, kami yang mengundang tentu kami akan datang," ucap Alex.

"Syukurlah, kami kira kalian pengecut."

"Gak usah banyak omong, kalian akan mendapatkan balasan dari perbuatan yang telah kalian lakukan," ucap Andrian.

"Kalian pikir kalian bisa lolos begitu saja? Kalian hanya anak-anak yang tak tahu apa-apa. Kami memiliki kekuasaan dan pengaruh yang bisa menghancurkan kalian."

"Kekuasaan dan pengaruh tidak akan bisa melindungi kalian dari kebenaran. Kalian harus menanggung akibat dari perbuatan kalian."

"Kami telah mengumpulkan bukti yang cukup untuk membongkar segala kejahatan kalian. Kalian tidak bisa lari dari keadilan."

Mereka saling menatap dengan pandangan yang penuh permusuhan. Berbeda dengan Gina yang memandang Risa khawatir.

"Ris, ikut mama ya?" ucap Gina tanpa sadar.

Mereka mengalihkan pandangan ke arah Fina dan Risa. Brawijaya dan Mr. Jony menatap Gina tajam, tapi tak di pedulikan oleh Gina.

Risa yang mendengarnya merasa bingung, di satu sisi dia masih sayang dengan mamanya tapi di sisi lain dia harus membalaskan kematian orang tua kandungnya walaupun ia tak sepenuh mengingatnya.

"Berhenti! jangan lakukan apapun, Gina!" ucap Brawijaya.

"Tapi, mas....

"Saya bilang berhenti!"

Setelah itu terjadi keheningan kembali, mereka menatap satu sama lain.

Misteri Gedung terbengkalai ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang