Risa duduk di ruang tamu, masih terguncang dengan berita yang baru saja ia lihat. Televisi baru saja menayangkan berita tentang seorang detektif yang dikabarkan meninggal di rumah kosong dalam keadaan mengenaskan.
Rasa takut dan panik kembali melanda dirinya, dia tidak bisa mengontrolnya, seluruh badannya bergetar ketakutan.
"Kami menerima laporan bahwa seorang detektif yang sedang menyelidiki kasus pembunuhan, ditemukan tewas di rumah kosong dengan luka-luka tusukan. Polisi saat ini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian ini."
Risa merasa dunia seakan runtuh di hadapannya. Detektif yang ia percayai dan harapannya untuk membantu mengungkap kebenaran di balik kematian kakaknya, sekarang juga menjadi korban.
"Tidak mungkin... Bagaimana ini bisa terjadi? Detektif itu... Dia adalah satu-satunya harapan gue."
"Pak... Gue berjanji, Gue akan menemukan kebenaran ini untukmu. Gue nggak akan membiarkan kematianmu sia-sia."
"Sekarang apa yang harus gue lakukan?"
Risa memutuskan untuk mengunjungi kantor detektif, tempat detektif tersebut bekerja sebelum meninggal. Dia berharap dapat menemukan petunjuk atau informasi yang dapat membantunya mencari titik terang dari masalah ini.
Sesampainya di kantor detektif, Risa bertemu dengan rekan-detektif yang bekerja bersama dengannya.
"Selamat siang, apa yang bisa saya bantu?"ucap Rekan-detektif.
"Selamat siang, pak. Perkenalkan nama saya Risa."
"Baik, nona Risa. Silahkan duduk! Apa yang bisa saya bantu?"
Risa duduk di kursi yang berhadapan dengan lawan bicaranya. "Maaf sebelumnya, Pak. Saya boleh bertanya tentang kasus yang sedang diselidiki oleh Pak Rafi sebelum dia meninggal. Apakah Anda tahu apa yang sedang dia kerjakan sebelum kejadian itu terjadi?"
"Rupanya kamu menanyakan hal itu, beritanya sudah tersebar. Tentu saja saya tahu. Sebelum kejadian, dia menyelidiki serangkaian kasus pembunuhan yang berhubungan dengan bangunan terbengkalai di sudut kota. Sayangnya, kejadian mengerikan itu terjadi."
"Maaf, Pak. Apakah ada yang mencurigakan atau hal aneh terjadi sebelum Pak Rafi meninggal?"
"Sebenarnya, ada satu hal yang mencurigakan."
"Apa?"
"Rafi mengatakan bahwa dia merasa diawasi beberapa minggu terakhir. Dia tidak tahu siapa yang melakukannya, tapi dia yakin ada yang mencoba menghalangi penyelidikannya."
Risa berpikir, apa yang mengawasi Pak Rafi sama dengan orang yang selalu mengawasinya.
_
_
_Pembicaraan nya dengan rekan Pak Rafi masih terngiang di kepalanya. Mungkin bahwa detektif Rafi sudah di incar dari lama, tapi kemaren waktu mereka baru melancarkan aksinya.
Apa mungkin dia juga akan berakhir seperti
Pak Rafi?Membayangkannya saja membuat nya merinding. Dia tidak akan membiarkan hal itu terjadi, di yakin kalau dia bisa melakukannya.
"Siapa yang mungkin memiliki motif untuk menghalangi gue dan Pak Rafi? Apa ada kaitannya dengan kasus kak Andrian?"
[ Alan ]
Malam, Risa[ Risa ]
Malam juga kak Alan.[ Alan ]
Lo baik-baik aja kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Gedung terbengkalai ( End )
Mistério / SuspenseRisa terus berjalan mundur hingga menabrak lemari di belakang nya. Sedangkan, sosok misterius itu terus melangkah mendekatinya dan menodongkan pisau ke arahnya. "Berhenti atau mati!" "Siapa Lo?" "Hahahaha....... Risa merasakan bulu kuduknya berdiri...