Epilog

51 7 0
                                    

Beberapa bulan telah berlalu sejak kejadian yang mengguncang keluarga Risa. Kini keluarga nya bisa merasakan kebahagiaan lagi, yang dulu pernah hilang.

Risa dan keluarganya menghabiskan waktu bersama, membangun kembali ikatan yang kuat di antara mereka. Mereka mengisi hari-hari mereka dengan kebahagiaan, tawa, dan kegiatan yang menyenangkan.

Sementara itu, kebenaran tentang kejahatan dan kebusukan yang terjadi dalam keluarga Risa terungkap secara luas. Masyarakat mulai menyadari pentingnya saling mendukung dan melindungi satu sama lain, serta menjaga kebahagiaan keluarga sebagai prioritas utama.

Mereka duduk bersama di taman, sambil menikmati matahari terbenam yang sangat indah.

Risa dan kakaknya, bermain-main dengan riang di atas rumput hijau. Tawa mereka bergema, mengisi udara dengan kebahagiaan.

Andrian merasa bahagia melihat adiknya tertawa begitu lepas dan tak ada lagi kesedihan yang terlihat di matanya.

Orang tua mereka selalu mendukung dan selalu berusaha melindungi keluarga mereka, Mereka duduk berdampingan sambil memandang kedua anaknya dari kejauhan.

"Kak, Risa gak pernah berpikir kita akan sampai di titik ini."

"Kakak juga nggak pernah berpikir dalam benakku, sayang. Tapi lihatlah sekarang, kita bisa melewati masa-masa sulit itu dan bersama-sama menemukan kebahagiaan yang selama kita inginkan."

"Benar sekali, kak. Keluarga adalah segalanya, dan kita telah belajar untuk saling mendukung dan melindungi satu sama lain. Itu adalah sumber kekuatan kita," ucap mama mendengar pembicaraan mereka.

"Papa sangat bersyukur memiliki keluarga seperti kalian. Kita telah melewati banyak hal bersama-sama, dan sekarang kita bisa menikmati kebahagiaan yang telah kita perjuangkan," sambung papa.

Di tengah kebahagiaan mereka, Risa tidak pernah melupakan Gina, mama angkatnya.

Setiap minggu, dia mengunjungi Gina di rumah sakit jiwa, membawakan bunga dan menghabiskan waktu bersamanya.

Meskipun Gina masih dalam proses penyembuhan, Risa tetap menjaga dan menemani mama angkatnya.

~~~°°~~~

"Apa sih, gak usah ganggu gue! Jauh sana," usir Devi pada Calvin.

"Gak mau, gue mau nemenin pacar aku ini."

Devi memutarkan matanya malas, entah mimpi apa dia menerima Calvin jadi pacarnya. Dia juga bingung, kenaoa dia begitu saja menerima saat Calvin menembaknya, apa jangan-jangan Calvin pakai pelet kali.

"Udah deh, gak usah lebay. Gue banyak tugas ini, jangan ganggu gue."

"Tugas apa sih, penting banget. Kayaknya lebih penting dari aku," ucap Calvin dengan nada ngambeknya.

"Ini penting banget pokoknya, bisa menentukan masa depan."

"Masa dengan kamu pasti bahagia sama aku, kok berhubungan sama tugas Lo?"

"Ya, terserah gue lah. Mulut-mulut gue, kok Lo repot."

Calvin mengapit kepala Devi di balik ketiaknya membuat Devi berteriak heboh. "Apaan, sih. Ketiak Lo bau tai," ujar Devi.

"Lo gak bisa apa romantis dikit, ceplas-ceplos aja nih mulut." Calvin menyentil mulut Devi gemas.

~~~°°~~~

Setelah kejadian itu, gangster mafia yang dipimpin oleh Andrian di bubarkan. Alex, Revan dan juga Andrian melanjutkan kuliah mereka. Memang selama ini Revan kuliah, tapi ga gitu sering gak masuk.

Mereka bisa hidup dengan tenang, Risa dan  Devi sekolah dengan santai tanpa takut ada teror. Calvin dan Keyla juga lincah sekolah, di sekolah yang sama dengan Risa.

Apa kalian ingat dengan Ethan, dia juga mendaftar kuliah yang sama dengan Andrian, tapi dia junior.

Jika kalian bertanya kenapa anak buah Mr. Jony tidak membantu saat penyerangan itu, karena mereka sudah di kendalikan oleh Deon.


-
-
-

"Setiap orang memiliki cerita dalam hidupnya dan tentu berbeda degan yang lainnya. Jadi, jangan kamu merasa iri pada nasib orang yang lebih baik dari pada kita, kita gak tau apa yang mereka hadapi. Warnai hidupmu dengan bersyukur!"

"Setiap orang memiliki fase-fase tersendiri, dimana dia di fase sedih atau bahagia. Bisa jadi dia di fase di bawah atau di atas. Memang semua orang sudah ada fase tersendiri, tapi kita tidak boleh berdiam menerima tanpa usaha. Jadi, tak perlu bertanya kapan aku bisa bahagia? Karena kamu bisa mendapatkannya kalau kamu berusaha mencarinya."

"Benar apa kata orang 'Jadilah dirimu sendiri, jangan berusaha mengubah kari diri kita sendiri hanya untuk di tonton orang lain atau di puji orang lain."












• END•

Alhamdulillah, akhirnya novel misteri gedung terbengkalai sudah ending.

Gak mudah bagi gue selesain cerita ini, butuh waktu, tenaga dan mood yang bagus.

Buat kalian terima kasih yang udah ngikutin cerita ini sampai tamat.

Maaf, kalau endingnya tidak sesuai dengan ekspektasi kalian.

Salam dari Palembang.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Misteri Gedung terbengkalai ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang