Chapter 18

34 10 0
                                    

Risa melangkah dengan langkah hati-hati keluar dari bangunan tersebut, memastikan bayangan itu tidak mengikuti. Dia merasa lega melihat jalan raya yang sepi di malam itu.

Sampai di halte bus, Risa melihat bus yang sebentar lagi akan berangkat ke arah rumahnya. Dia memutuskan untuk mengambil bus tersebut, memikirkan bagaimana cara menjelaskan kejadian ini kepada dirinya sendiri.

Bus tiba dan Risa naik, memilih kursi di pojok yang relatif sepi. Dia mencoba untuk meresapi kenyamanan duduk di dalam bus, tetapi bayangan dan pertanyaan-pertanyaan yang berputar di kepalanya membuatnya gelisah.

Selama perjalanan, ponsel Risa bergetar dengan pesan dari sahabatnya,Devi.

"Halo, Dev."

"Ris, kamu baik-baik saja? Kok suara Lo kayak ketakutan gitu?"

"Gue dalam perjalanan pulang. Nanti gue ceritakan ya."

Setelah beberapa menit, Risa tiba di rumahnya. Dia membuka pintu dengan hati-hati, memastikan tidak ada tanda-tanda kehadiran aneh di sekitarnya.

Setelah menutup pintu dan merasa aman di dalam rumahnya, Risa melangkah menuju kamarnya dengan langkah hati-hati. Dia merasa bahwa kamarnya adalah tempat yang nyaman dan aman untuk merenungkan semua yang terjadi.

Membuka pintu kamarnya, Risa melihat lampu remang-remang yang memberikan suasana hangat. Dia duduk di tepi tempat tidur, merenung sejenak sambil memikirkan pertanyaan-pertanyaan tanpa jawaban yang masih berputar di kepalanya.

Saat itu, ponselnya bergetar lagi. Kali ini, pesan datang dari Devi.

Devi :
Lo udah di rumah, Ris?  Ceritain dong, kenapa tadi kayaknya situ dikejar-kejar gitu.

Risa tersenyum tipis, merasa bersyukur memiliki sahabat seperti Devi yang begitu peduli dengannya. 

Me :
Iya, gue udah di rumah. Nanti gue ceritain semuanya ya, Dev.

Devi :
Oke, Ris. Gue tunggu ceritanya."

Setelah pertukaran pesan singkat dengan Devi, Risa merasa lebih lega. Dia kemudian membuka laptopnya, mencoba mencari informasi atau petunjuk tambahan yang mungkin dapat membantunya mengurai misteri yang tengah menghantuinya.

Dengan cahaya layar laptop yang menyinari wajahnya, Risa mulai menyelidiki lebih lanjut. Dia mencari berita atau kejadian serupa yang mungkin terjadi dalam beberapa hari terakhir, berharap menemukan kunci untuk memahami mengapa dia menjadi target misterius.

Selama pencariannya, Risa menemukan artikel tentang kejadian aneh di beberapa tempat lain. Ada benang merah yang menghubungkannya dengan insiden yang dialaminya. Melihat hal ini, rasa penasaran Risa semakin memuncak, dan tekadnya untuk menemukan jawaban semakin kuat.

Setelah beberapa jam, Risa menyadari bahwa waktunya tidur sudah sangat larut. Dia menutup laptop dengan hati-hati dan merenung sejenak di kegelapan kamar. Pikirannya masih dipenuhi pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab.

Saat berbaring di tempat tidur, Risa mengingat kembali kejadian tadi malam. Tiba-tiba, dalam keheningan malam, ponselnya bergetar kembali. Kali ini, panggilan masuk dari nomor yang tidak dikenal.

Risa ragu sejenak sebelum akhirnya menjawab panggilan itu.

"Siapa ini?" tanyanya dengan hati-hati.

Sebuah suara samar-samar terdengar di seberang sana.

"Pertolonganmu sangat dibutuhkan, Risa. Ingatlah, bahaya yang mengancam lebih besar daripada yang kamu bayangkan."

Saat panggilan itu berakhir, Risa merasa adrenalin nya kembali melonjak. Apa yang seharusnya dia lakukan selanjutnya? Sementara pertanyaan itu menggantung di pikirannya, Risa menyadari bahwa perjalanan misterius ini masih belum berakhir, dan ia harus siap menghadapi apa pun yang akan datang.

Misteri Gedung terbengkalai ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang