Empat: Resah

900 44 2
                                        

Jakarta, Indonesia

Sejujurnya, sejak mendapat teror tersebut, Damar menjadi tidak tenang. Teror yang didapatnya terasa sangat personal. Damar menyadari ada sesuatu yang janggal, bagaimana bisa ia mendapat teror yang secara spesifik ditujukan padanya jika identitasnya tidak bocor? Mencurigakan menurut Damar karena selama ini komunikasi terkait misi ini dilakukan melalui saluran khusus, rahasia, dan anti sadap. Dengan demikian, Damar merasa ia tidak bisa mempercayai siapapun, baik anggota timnya hingga Komandan Bima sekalipun. Mulai saat itu Damar berpikir bahwa ia harus ekstra hati-hati mengenai setiap informasi dan pergerakan untuk mengetahui siapa mata-mata yang ada dalam timnya.

Tentang misi Damar sebenarnya, sepanjang karir dalam dunia kerjanya, ini adalah misi kesekian yang ia tangani. Sebelumnya, Damar telah berhasil menyelesaikan banyak misi dengan pencapaian yang jauh melebihi rekan-rekannya. Maka dari itu, Damar kini menjadi orang kepercayaan Komandannya Bima.

Bima merasa yakin bahwa hanya Damar yang bisa dia percaya mampu menangani misi ini. Namun menurut Damar, misinya kali ini akan membutuhkan waktu yang cukup lama karena kemungkinan sulit untuk ia selesaikan. Menurutnya ini adalah salah satu misi besar yang berbahaya dan beresiko tinggi.

Bukan tanpa alasan mengapa misi ini dikatakan demikian. Pasalnya belum ada yang pernah berhasil menyelesaikan misi tersebut dengan tuntas. Misi yang tengah Damar tangani adalah penangkapan bos mafia kriminal yang menjadi buronan nomer satu di Indonesia. Bagaimana bisa melakukan penangkapan bila identitasnya saja belum diketahui. Ya, maka dari itu, misi ini akan sulit untuk diselesaikan karena Damar harus memimpin penyelidikan kali ini.

Damar sudah menduga bahwa menangani misi ini sama saja dengan mendatangkan bahaya bagi dirinya yang juga akan berimbas kepada orang-orang terdekatnya, seperti halnya Ian kecelakaan dan teror paket. Damar sudah yakin bahwa itu adalah dampak dari akumulasi beberapa operasi penggerebekan markas-markas rahasia dari bos mafia yang bersangkutan. Sejauh dilakukannya penyelidikan, Damar dan tim hanya mengantongi identitas bos mafia sebatas julukannya saja, yaitu 'Clairevoyant'.

SORE - BASEMENT RS. BATIK

Jika sedang tidak sibuk dengan pekerjaannya, Damar pasti menyempatkan diri untuk menjemput kekasihnya. Kini Damar tengah menunggu di dalam mobil yang terparkir di basement rumah sakit tempat Aca bekerja.

Ting!

Bunyi notifikasi ponselnya, dilihatnya sebuah pesan penting.

Komandan Bima

B: "Pelabuhan Utara, 23.30. Info valid dari Aji. Beritahu Juna juga."

D: "Siap laksanakan."

Percakapan singkat melalui saluran chat khusus. Mendapat pesan tersebut membuat Damar menghembuskan nafas dengan berat, karena ia harus tetap melakukan penyelidikan di dalam penyelidikan.

Tok.. Tok.. Tok..

Suara ketukan jendela mobil yang membuyarkan lamunan Damar dan melihat Aca yang sudah berdiri di sana. Lalu Aca segera memasuki mobil Damar.

"Sore Aca sayang, gimana hari kamu?" Tanya Damar dengan lembut dan tersenyum.

"Huh capek, hectic banget tau kerjaan hari ini. Tapi pas tau kamu jemput aku kok capeknya langsung ilang ya, kenapa ya?" Ucap Aca menatap Damar dengan kepala yang disanggah oleh tangannya dan tersenyum.

"Idihh udah jago ngegombal sekarang ya buaya betina ini." Balas Damar sambil terkekeh melihat tingkah Aca.

"Ya gapapa lah, orang aku juga gombalin buaya jantan, wleee." Gurau Aca sambil menjulurkan lidahnya.

LUKA LARUT MALAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang