Welcome to Chasing Shadows
Jangan lupa tinggalkan jejak, sekalian tandain kalau ada yang typo.
Mohon kerjasamanya.***
HAPPY READING
***
Suara air yang mengalir terdengar jelas di sebuah toilet di sekolah. Air mengalir itu menghasilkan suara gemericik yang tenang.
Seakan-akan terhipnotis, Arveno terpaku pada riak-riak kecil yang terbentuk di permukaan wastafel.
Suara air mengalir dan permainan jemarinya memberikan momen yang menyenangkan untuknya di tengah-tengah masalah yang sedang dihadapinya.
Namun, permainan jemarinya harus terhenti ketika seseorang masuk ke dalam toilet. Sedikit mengganggunya.
Dapat ia lihat seorang laki-laki menatapnya datar lewat cermin. Arveno memilih untuk mematikan keran dan berbalik menghadap ke arah laki-laki itu. Dia Leon, teman satu kelasnya.
Leon memilih untuk masuk ke dalam salah satu bilik yang tersedia, mengabaikan seseorang yang berada di depannya.
Sementara itu, Arveno tetap diam di tempat, bersandar pada wastafel dan menunggu Leon selesai dengan urusannya.
Leon keluar dari bilik toilet, ia kemudian melangkahkan kakinya ke wastafel. Leon berencana untuk mencuci tangannya dan mengabaikan seseorang yang saat ini sedang memperhatikan gerakannya.
Di tengah-tengah itu, sebuah suara terdengar di indera pendengaran Leon.
"Mau sampai kapan, Yon?" tanya Arveno kepada Leon yang masih mencuci tangannya.
Sedangkan Leon hanya diam dan tetap fokus pada kegiatannya, tak merespon apapun terhadap pertanyaan itu.
"Mau sampai kapan kayak gini terus?" tanyanya lagi.
Setelah Leon selesai mencuci tangannya, ia mengambil sehelai tisu dan berkata, "Sampai gue capek."
Leon lalu melangkahkan kakinya keluar, meninggalkan Arveno di sana.
Arveno memejamkan matanya sebentar dan kembali bersandar pada wastafel. Ia bingung sekarang, apa yang harus ia lakukan?
Kring... Kring...
Suara bel sebagai pertanda istirahat telah selesai berbunyi, dan Arveno memutuskan untuk keluar dari toilet. Ini bukan saat yang tepat untuk memikirkan apa yang harus ia lakukan untuk menyelesaikan masalahnya dengan Leon. Ia akan memikirkannya nanti.
***
Di sebuah halte sekolah, terdapat beberapa siswa-siswi yang sedang duduk menunggu jemputan. Mereka terlihat sibuk dengan ponsel masing-masing, seakan tenggelam dalam dunia maya.
Salah satu di antara mereka, Alina, ia sedang mengedarkan pandangannya ke sekitar. Alina mengayunkan kakinya bergantian, menunjukkan rasa bosan yang dirasakannya.
Saat sedang asyik dengan kegiatannya, tiba-tiba sebuah suara yang cukup keras mengejutkannya. Alina langsung menoleh ke arah sumber suara dan melihat sebuah mobil berwarna putih berhenti di depan halte sekolahnya.
"Bareng ga, Lin?" tanya Keisya, teman dekat Alina.
"Ga usah Kei, gue di jemput," jawab Alina mengeraskan suaranya.
"Di jemput ayang?" tanya Keisya sekali lagi.
Sedangkan Alina hanya tersenyum mendengar pertanyaan itu. Lalu ia menganggukkan kepala sebagai jawaban.

KAMU SEDANG MEMBACA
CHASING SHADOWS
Rastgele"Ayo pulang," "Pulang aja sendiri," *** "Kalau kata 'pulang' yang lo bilang itu, ini. Gue bakal ikut, gue ga akan biarin lo pulang sendiri," ...