Welcome to Chasing Shadows
Jangan lupa tinggalkan jejak, sekalian tandain kalau ada yang typo.
Mohon kerjasamanya.***
HAPPY READING
***
Leon baru saja selesai menjalani hukumannya karena terlambat ke sekolah. Untuk mengisi kembali energinya, ia memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon besar yang berada di taman belakang sekolah.
Angin lembut yang menyapu wajahnya membawa kesejukan yang menenangkan. Leon merasa tenang, seolah-olah dunia berhenti sejenak dan memberinya waktu untuk bernapas.
Namun ketenangan itu segera sirna ketika sebuah botol minuman kosong mengenai kepalanya.
Tuk
"Shh, Sial," Leon langsung memalingkan kepalanya ke belakang, mencari tahu siapa yang berani melempar botol kosong kepadanya.
Tak jauh di belakangnya, Avar berjalan dengan mantap menuju ke arahnya, dengan kedua tangan terselip di saku celananya. Leon hanya mengeluarkan decakan kecil saat melihat seorang pengganggu mendekatinya.
"Lo ga liat masih banyak sampah di sana?" tanya Avar sambil melihat sekelilingnya.
"Bagian gue di sini," balas Leon dengan nada datar.
Avar mengerutkan keningnya, "Gue suruh bersihinnya sama-sama," ucapnya.
"Bagian gue di sini, kalau lo liat di sana ga bersih, lo cari orang yang bersihin bagian sana," balas Leon dengan sedikit kesal.
Tiba-tiba, Leon teringat sesuatu dan seketika bola matanya membesar, "Lo yang ngelempar gue tadi?" tanya Leon sedikit kasar sambil memegang botol minuman dan menunjukkannya ke arah Avar.
Avar hanya menatap Leon dengan wajah datar, tampaknya tidak terlalu peduli. Melihat tanggapannya yang acuh tak acuh, Leon langsung melempar botol minuman tersebut kembali ke arah Avar, yang sayangnya Avar berhasil menghindarinya.
"Berantem udah jadi makanan sehari-hari buat lo, ya?" tanya Avar sambil duduk di samping Leon.
Leon tidak menjawab pertanyaan Avar, menurutnya pertanyaan itu tidak perlu dijawab.
Avar menghela napas saat pertanyaannya diabaikan, "Kalau Gabriel ngomong macem-macem sama lo, jangan di tanggepin. Orang kayak dia ga pantes di kasih panggung," ujarnya setelah hening beberapa saat.
"Kenapa malah bahas dia?" tanya Leon heran.
"Karena... lo abis berantem sama dia?" jawab Avar dengan ragu.
"Sok tau," ucap Leon dengan malas.
"Emang tau. Lagian sama siapa lagi lo berantem kalau bukan sama dia?" ujar Avar dengan pertanyaan yang mengikutinya.
"Lo kalau babak belur kayak gini udah pasti ulah Gabriel," lanjutnya.
Avar menepuk-nepuk pelan pundak Leon sebagai dukungan, "Lo udah sarapan? Kalau belum gue kasih waktu 10 menit buat sarapan, gue ga mau di amuk Veno kalau maag lo kambuh," ucap Avar, lalu pergi meninggalkan Leon sendirian.
"Cih, peduli apa gue?" ujar Leon setelah Avar pergi dari sisinya. Leon kemudian berdiri dan melangkahkan kakinya menuju kantin, karena dia juga tidak ingin menderita jika maagnya kambuh.
Di sisi lain, di koridor yang berada dekat dengan taman belakang sekolah, Iboy dan Mino terlihat memperhatikan interaksi antara kedua orang tersebut.
"Akrab banget kayaknya," ujar Iboy heran saat melihat Avar merangkul Leon.

KAMU SEDANG MEMBACA
CHASING SHADOWS
Acak"Ayo pulang," "Pulang aja sendiri," *** "Kalau kata 'pulang' yang lo bilang itu, ini. Gue bakal ikut, gue ga akan biarin lo pulang sendiri," ...