Welcome to Chasing Shadows
Jangan lupa tinggalkan jejak, sekalian tandain kalau ada yang typo.
Mohon kerjasamanya.***
HAPPY READING
***
Arveno sekarang berada di dekat danau, duduk di sebuah bangku panjang yang tersedia di sana. Penerangan dari lampu di sekitarnya memberikan cahaya redup namun cukup untuk menerangi tempatnya. Tidak sendirian, ia ditemani oleh seorang gadis yang selalu mendampinginya.
Namun, malam ini suasana terasa tegang. Aura yang dipancarkan oleh Arveno terasa sedikit tidak menyenangkan, menciptakan ketegangan di udara. Matanya yang tajam hanya menatap lurus ke depan, mencerminkan pemikiran yang dalam dan emosi yang rumit.
Suasana hening sejenak setelah perdebatan singkat mereka. Arveno menumpukan kepalanya di sandaran bangku, memejamkan matanya.
"V-Ven, a-aku ga-"
"Apapun alasan lo, pacaran sama dua orang sekaligus itu tetap ga boleh," Arveno memotong ucapan Alina, gadis di sampingnya. Dadanya terasa sedikit sesak sekarang.
"Lo harus pilih salah satu, atau lo bakal kehilangan keduanya," tambah Arveno, ia masih mempertahankan posisinya dengan mata yang tetap terpejam.
Alina dan Leon telah menjalin hubungan selama dua bulan, namun Alina masih berstatus sebagai kekasih Arveno. Leon sendiri tidak mengetahui hal ini karena ia bukanlah tipe orang yang akan terlibat dalam hubungan dengan seseorang yang sudah memiliki pasangan, terutama jika orang tersebut adalah seseorang yang dikenalnya.
Arveno membuka matanya saat mendengar suara isakan, ia melihat air mata Alina turun di pipinya. Kemudian, Arveno memperbaiki posisi duduknya, mengambil tangan Alina, dan menggenggamnya dengan lembut. Ia menghela napasnya pelan sebelum berbicara.
"Anggap aja gue yang salah, karena jarang punya waktu sama lo, bahkan jarang banget sampe lo bosan kayak gini,"
"Tapi, lo tau 'kan alasan gue kayak gitu? Gue ga bisa ngabisin waktu gue sama lo bukan karena alasan yang ga jelas,"
"Gue sakit, Na,"
"Ginjal gue sisa satu, dan itu pun rusak sekarang,"
"Gue bisa mati kapan pun karena itu,"
Arveno berhenti sejenak, membiarkan Alina meresapi kata-katanya. Ia ingin Alina memahami situasi yang sedang dihadapinya.
"Kalau lo ga mau sama cowok penyakitan kayak gue, kasih tau. Gue bakal lepasin lo sama Leon,"
"Leon baik, gue kenal banget sama dia,"
"Gue juga tau seberapa cintanya Leon sama lo,"
"Dulu dia nyeritain banyak hal tentang lo sama gue, bodohnya gue ga tau kalau cewek yang selalu dia ceritain itu pacar gue sendiri,"
Arveno tersenyum tipis mengingat saat-saat Leon berbicara tentang Alina, ia bisa melihat seberapa bahagianya Leon saat itu.
Ia juga sedikit menyesal ketika Leon ingin menunjukkan foto Alina, tapi ia malah fokus pada bukunya, membuat Leon kesal dan meninggalkannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHASING SHADOWS
De Todo"Ayo pulang," "Pulang aja sendiri," *** "Kalau kata 'pulang' yang lo bilang itu, ini. Gue bakal ikut, gue ga akan biarin lo pulang sendiri," ...