Welcome to Chasing Shadows
Jangan lupa tinggalkan jejak, sekalian tandain kalau ada yang typo.
Mohon kerjasamanya.***
HAPPY READING
***
Alanda dan Arveno duduk di sofa ruang tamu yang ada di apartemen Raskal. Arveno sedang sibuk dengan ponselnya, sementara Alanda menatapnya dengan ekspresi kesal yang bercampur dengan rasa marah.
Di sisi lain, Raskal berada di dapur yang terhubung langsung dengan ruang tamu. Dia sedang minum air dari kulkas sambil memperhatikan dua orang yang ada di ruang tamu.
Raskal mendekat dan melangkah maju. "Udah lo telpon emang?" tanya Raskal sambil duduk bersama mereka.
Arveno menganggukkan kepala sambil bergeser sedikit untuk memberi ruang pada Raskal yang duduk di sampingnya. "Ga diangkat," ucapnya.
Alanda mengusap rambutnya frustrasi. Dia meletakkan kedua siku tangannya di atas pahanya, lalu menatap tajam Arveno. "Udahlah, biarin aja! Ini lo udah telat banget, Ven!" ucap Alanda dengan marah yang terdengar jelas.
Arveno menghela napas tanpa memperdulikan perkataan Alanda. Dia mencoba menelepon lagi setelah disuruh oleh Raskal.
Satu detik
Dua detik
Tiga detik
Empat detik
Lima detik
Enam det—
Akhirnya, panggilan terhubung dan terdengar suara seseorang di seberang sana.
Sorry, gue baru selesai mandi
Arveno menahan napas sejenak saat mendengar suara itu. "Lo udah di rumah?" tanyanya.
Hmm, kenapa?
Arveno menghela napasnya. "Kenapa ga bilang? Gue nungguin dari tadi," tanya Arveno dengan suara pelan.
Ini gue mau bilang pas abis mandi, tapi lo udah nelpon duluan
Seperkian detik kemudian, orang di seberang sana terkejut.
Jangan bilang lo nungguin gue di taman?
Arveno mengernyitkan keningnya. "Ga lah, gila!" balasnya dengan kesal.
Bisa aja? Lo 'kan tolol dikit
Terdengar suara kekehan di seberang sana. Arveno menghela napas lagi ketika melihat Alanda keluar. Dia ingin segera mengakhiri panggilan tersebut. "Ud-"
Lo udah belajar?
Katanya lo malam ini ga bisa belajar bareng? Beneran ga bisa, nih? Kalau bisa ayo ke rumah, atau... gue yang ke rumah lo?
Arveno memejamkan matanya sejenak, memberikan isyarat pada Raskal untuk pamit karena tidak ingin membuat Alanda menunggu terlalu lama. "Ga bisa, gue ada urusan," balasnya sambil melangkahkan kakinya keluar. Alanda sudah menunggu di dalam mobilnya.
Urusan apa? Mau gue temenin, ga?
Sebenarnya, ia merasa sedikit bersalah karena meninggalkan Arveno sendirian di taman tanpa rencana yang jelas, terlebih lagi ia juga menyuruh Arveno untuk tidak pulang ke rumah terlebih dahulu. Namun, ia enggan untuk mengakui kesalahannya dan meminta maaf.
"Ga perlu, gue bisa sendiri," Arveno segera memutuskan panggilan tersebut dan menatap Alanda di sebelahnya yang fokus mengemudi, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHASING SHADOWS
Acak"Ayo pulang," "Pulang aja sendiri," *** "Kalau kata 'pulang' yang lo bilang itu, ini. Gue bakal ikut, gue ga akan biarin lo pulang sendiri," ...