XV. MISFORTUNE

13 1 0
                                        

Welcome to Chasing Shadows
Jangan lupa tinggalkan jejak, sekalian tandain kalau ada yang typo.
Mohon kerjasamanya.

***

HAPPY READING

***

Suara mesin kendaraan yang bergema dan teriakan penonton yang riuh menciptakan suasana yang energik di malam ini.

Di tengah keramaian tersebut, ada keheningan yang menenangkan. Seperti oase di tengah padang pasir, ada momen ketenangan yang dapat dirasakan oleh mereka yang memperhatikan dengan seksama.

Itulah yang dirasakan oleh Leon. Di tengah keramaian tersebut, dia duduk menyamping di atas motornya sambil sesekali menatap ke arah layar ponselnya.

Fans Iboy
Deri, Garen, Iboy, Mino, You

Deri
Guys, sorry yak, gue ga bisa ke arena

Garen
Dih, dia yang ngajak padahal

Iboy
Gue juga ga bisa sih ini, lagi di rumah nenek gue

Deri
Nyokap gue sakit coy, ga ada yang nemenin
Mana bokap gue ga bisa di hubungin lagi

Garen
Buang aja bokap lo, ga guna

Mino
Astaghfirullah Garen, istighfar

Garen
Astaghfirullahalazim, terima kasih ustadz

Mino
MasyaAllah
Btw, karena Iboy ga ikut, gue juga ga ikut
Ga asik ga ada Iboy

Iboy
Halah
Bilang aja ga ada yang bisa lo gangguin nanti

Mino
Jangan jujur gitu lah
Kan gue jadi malu

Deri
Jijik banget

Garen
Hadeehh, berhubung pada ga pergi, gue juga engga
Males berdua sama Leon

Leon menghela napas perlahan, matanya masih tertuju pada layar ponsel yang menyala.

Suara kendaraan yang cukup bising terdengar di telinganya, mengalihkan perhatiannya ke sumber suara tersebut. Leon kemudian menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku celananya, memilih untuk memperhatikan kerumunan di depannya.

Namun kegiatan tersebut tidak berlangsung lama saat seseorang menepuk pundaknya sedikit kuat.

Leon menoleh ke arah samping dan menemukan seseorang yang belakangan ini tidak mengganggunya. Beberapa detik setelahnya, Leon langsung menepis tangan yang masih berada di pundaknya.

Sementara itu, pelaku hanya memandang Leon dengan sinis. Dia kemudian membalas dengan mendorong pundak Leon secara perlahan, namun dorongan tersebut tidak membuat Leon tergoyahkan dari duduknya.

Kediaman menyelimuti mereka berdua. Leon yang sedang duduk menyamping di atas motornya, dan seorang lagi yang berdiri dengan bersandar pada motor Leon. Leon sama sekali tidak berniat untuk mengajaknya berbicara atau mengusirnya, ia sedang tidak ingin terlibat dalam perdebatan.

"Gue ga ngeliat temen lo, sendirian ke sini?" tanyanya, memecah keheningan.

Leon hanya membalas dengan mendehem, matanya tetap terfokus pada kerumunan di depannya.

"Balapan sama gue?" tanyanya.

Saat Leon hendak membalas ajakan tersebut, orang itu langsung berkata lagi.

"Tapi kali ini ada taruhannya," ucapnya.

Leon akhirnya mengalihkan perhatiannya ke sosok yang berbicara, menunggu kalimat selanjutnya yang akan diucapkannya.

CHASING SHADOWS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang