V. CHANCE

31 3 4
                                        

Welcome to Chasing Shadows
Jangan lupa tinggalkan jejak, sekalian tandain kalau ada yang typo.
Mohon kerjasamanya.

WARNING: TERDAPAT BEBERAPA KATA KASAR, HARAP BIJAK DALAM MEMBACA.

***

HAPPY READING

***

Leon, Mino, Iboy, Deri, dan Garen sudah berada di toilet laki-laki kelas 12. Di sana sudah tersedia tiga ember, tiga sapu pel, dan dua botol cairan pembersih.

Mereka menatap peralatan bersih-bersih itu dengan perasaan malas dan jengkel. Mereka semua ada di sini karena ketahuan membolos, saat beberapa anggota OSIS sedang berpatroli dan menemukan mereka sedang asyik duduk dengan nikotin di tangan mereka.

"Bersihin semuanya, jangan sisain satu bilik pun," ucap ketua OSIS sekolah mereka, Avar Delion.

"Kalau sama kita aja hukumannya bersih-bersih, coba kalau yang lain, pasti cuman di suruh lari doang," protes Iboy.

Ia merasa Avar sangat tidak adil. Iboy sangat anti dengan kegiatan bersih-bersih seperti ini, apalagi membersihkan toilet.

Avar menaikkan satu alis matanya, "Mau gue tambahin?" tanyanya.

Leon yang mendengar pertanyaan itu memutar matanya malas. Langsung saja ia ambil satu ember dan satu sapu pel, dan membawanya ke dalam untuk diisikan air.

Diikuti dengan yang lain, kecuali Iboy yang menatap tajam ke arah Avar. Tatapan tajam Iboy dibalas oleh tatapan datar dari Avar, yang membuat Iboy semakin kesal.

"Okay, abis ini lo ambil bangku-bangku di depan kelas 11 IPS 1 dan bawa ke gudang. Ambil penggantinya dan bawa lagi ke sana," ujar Avar dan langsung meninggalkan mereka ketika ia melihat Kennan dan Arveno menuju ke arahnya.

"Anjing? Ogah, enak banget lo nyuruh-nyuruh," umpat Iboy sedikit keras, ia menendang tembok toilet kesal saat Avar tidak sedikitpun menanggapinya.

Kennan hanya menahan tawa melihat itu, "Makanya, kalau dikasih hukuman tuh nurut aja," ucap Kennan yang hanya dibalas jari tengah oleh Iboy.

Arveno sendiri merupakan anggota OSIS bagian pengawas yang bertanggung jawab dalam menjaga ketertiban sekolah.

Sedangkan Kennan adalah wakil ketua OSIS, dan dia berada di sana hanya untuk menemani Arveno mengawasi mereka.

Mereka semua bekerja dengan baik meskipun terpaksa, karena mereka diawasi oleh Arveno dan Kennan. Arveno dikenal sebagai orang yang tegas dan lebih banyak bertindak daripada berbicara.

Selain karena ketegasannya, Arveno juga sangat di segani di sekolah karena ia bisa dianggap sebagai emas sekolah. Sudah beberapa kali Arveno mengharumkan nama sekolah karena prestasinya, baik itu dalam bidang akademik maupun non-akademik.

Arveno diam bersandar di tembok yang berhadapan langsung dengan mereka. Tatapan mata tajamnya mengarah ke arah Leon yang sedang membersihkan lantai toilet dengan sapu pel.

"Masih ga percaya dia di sini?" tanya Kennan saat ia menyadari bahwa Arveno sejak tadi hanya memperhatikan Leon.

Arveno menatap ke arah Kennan saat pertanyaan itu diajukan padanya. Ia diam beberapa saat dan kemudian mengeluarkan ponselnya, membuka sesuatu untuk mengalihkan perhatiannya.

"Semua orang pasti bakal berubah, Ven. Dan mereka punya alasannya masing-masing," ujar Kennan tetap bersuara meskipun pertanyaannya tadi diabaikan.

***

CHASING SHADOWS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang