Welcome to Chasing Shadows
Jangan lupa tinggalkan jejak, sekalian tandain kalau ada yang typo.
Mohon kerjasamanya.***
HAPPY READING
***
Studio musik.
Tempat di mana berbagai macam alat musik tersedia dalam harmoni yang indah. Tempat yang sering digunakan banyak orang untuk berlatih musik, bermain musik, atau sekadar menikmati irama yang tercipta.
Namun, suasana di studio musik saat ini berbeda bagi Arveno. Ia duduk di sebuah sofa yang tersedia di dalam ruangan, bersandar dengan wajah yang lesu dan penuh putus asa. Dengan gerakan kasar, ia terus mengusap wajah dan rambutnya, mencerminkan kegelisahan yang ia rasakan.
Dalam cahaya remang-remang dari sorot lampu, wajah kusut Arveno tetap terlihat jelas. Ekspresi kelelahan dan keputusasaan terpancar dari tatapannya, mencerminkan perasaan yang rumit dan berat yang ia alami. Dalam keheningan studio musik yang sepi, Arveno tenggelam dalam pikiran dan perasaannya yang meluap-luap.
"Arveno?"
Suara seseorang mengagetkannya, membuat Arveno menoleh ke arah sumber suara, mencari tahu siapa pemilik suara tersebut.
"Willy?" tanyanya memastikan, wajahnya sedikit terhalangi oleh sorot lampu yang redup.
"Hm. Lo ngapain malem-malem di sini?" tanya Willy, menunjukkan keheranannya dengan kehadiran Arveno di studio musik pada tengah malam seperti ini.
"Gue nyari Leon, dia tadi ada ke sini, ga?" jawab Arveno, sambil bertanya tentang keberadaan seseorang yang sejak tadi ia cari. Seseorang yang membuatnya kembali menginjakkan kakinya ke studio musik setelah sekian lama.
"Ooh, iya. Tadi dia ke sini, sekitar satu jam yang lalu," jawab Willy, mengingat bahwa ia melihat Leon hadir di studio musik tidak lama sebelumnya. Namun, Willy tidak melihat Leon melakukan hal apa pun, hanya sebatas melihat-lihat alat musik yang ada di ruangan.
Arveno hanya diam, merenungkan fakta bahwa Leon berada di sini satu jam yang lalu. Seandainya ia tiba lebih cepat, mungkin saja ia bisa menemukan Leon lebih awal. Wajah kecewa Arveno semakin terpancar, membuat Willy semakin penasaran dengan situasi tersebut.
"Kenapa emangnya?" tanya Willy, merasa sedikit aneh dengan keadaan di mana Leon tiba-tiba muncul di studio musik tanpa melakukan apapun, dan Arveno yang datang mencarinya.
"Tadi bokap-nya nelpon gue, katanya Leon tiba-tiba ga ada di kamar, padahal dia lagi sakit. Gue udah nyari di seluruh tempat yang sering dia datengin, tapi ga ada di mana pun," jawab Arveno, menjelaskan situasi yang sedang terjadi pada Willy.
Willy mendengarkan dengan seksama, mencoba memahami situasi yang dijelaskan oleh Arveno. "Lo udah tanya temen-temennya? Atau sama Gabriel? Kali aja mereka lagi balapan," balas Willy, memberikan saran untuk mencari informasi dari teman-teman Leon atau bahkan Gabriel, mungkin mereka tahu keberadaan Leon.
Arveno terdiam sejenak, ia telah menanyakan keberadaan Leon pada teman-temannya namun tidak ada yang mengetahui. Mengenai Gabriel, ia tidak berpikir untuk menanyakan padanya, mengingat hubungan mereka yang sedikit tidak baik.
"Gue ga tanya Gabriel," ucap Arveno dengan suara pelan, menunjukkan keraguan dalam meminta bantuan pada Gabriel.
"Coba aja tanya, kalau lo udah nyari seluruh tempat tapi ga ada, bisa aja lagi sama dia," balas Willy, memberikan alasan yang masuk akal untuk mencoba meminta bantuan pada Gabriel.
Arveno akhirnya setuju dengan saran Willy, meskipun masih merasa ragu. Willy pun beranjak dari tempat tersebut, meninggalkan Arveno sendirian di studio musik yang semakin sepi dengan larut malam.

KAMU SEDANG MEMBACA
CHASING SHADOWS
Diversos"Ayo pulang," "Pulang aja sendiri," *** "Kalau kata 'pulang' yang lo bilang itu, ini. Gue bakal ikut, gue ga akan biarin lo pulang sendiri," ...