AITA-21

699 63 6
                                    

"Senang bertemu denganmu lagi Kapten Park."

Orang itu hanya melihat kearah sekelompok orang yang berkumpul.

"Oh atau harus aku panggil dokter Park."

"Hahahaha" mereka tertawa dengan keras mengejek orang di pintu itu.

"Park Lalice, apakah kau datang ke sini ingin merasakan seperti apa yang Appa mu rasakan dulu."

Ya. Anak Park adalah Park Lalice dan Rosanne Park. Dan Lalice adalah seorang militer di angkatan udara namun hukuman yang dia terima menjadinya seorang dokter beberapa tahun terakhir ini.

"Bukan aku. Tapi kau."

Begitu dia menyelesaikan kata-kata pengawal di dalam ruangan mulai berjatuhan satu persatu dalam keadaan yang tak bernyawa.

Mereka yang masih mengejek terhadap orang itu melihat sekeliling pengawal mereka semua sudah tak bernyawa padahal Kapten didepannya tidak mengeluarkan satupun peluru dari senjatanya.

"Aku tak menghormatimu jadi aku hanya memanggilmu Tua Bangka Richie."

Gadis pirang yang melihat wajah mereka kini berada di samping Kapten Park dari angkatan udara.

"Oh Mayor tidak tidak Kapten Park dari angkatan Laut ada di hadapan kita sekarang. Haha" Richie tidak takut anak buahnya mati, dia mempunyai banyak diantaranya jadi apa yang harus di sesali.

"Lama tak bertemu Rosanne Park. Bagaimana hidupmu setelah membunuh Presiden kita."

Ya orang pemerintahan yang di bunuh oleh Rose adalah orang yang menjabat Presiden saat itu. Namun anehnya tak ada dukacita dari masyarakat atas kematian pemimpinnya sendiri. Mereka malah mengangkat pemimpin lain yang adil dan jujur hingga kerusakan yang terjadi di masa jabatan Presiden Song mulai membaik dan Presiden tersebut masih memimpin sampai saat ini.

Seperti yang dikatakan Richie Dawkins adalah orang nomor satu di dunia bawah. Dan mafia yang terkuat dan yang mempunyai anggota terbanyak.

Setelah dia mengatakan kata-kata tadi antek-anteknya yang lain langsung berdatangan bahkan pasukan yang diutus oleh negara kalah jumlah dan tenaga. Terpaksa mereka harus mundur untuk kali ini setelah rekannya banyak berjatuhan antara mati dan sekarat apalagi peluru yang sudah sangat menipis, namun tidak dengan dou Park, ini adalah kesempatan mereka untuk bertemu dengan semua orang yang membunuh ayahnya berkumpul dalam satu ruangan. Jika pun nanti mereka pulang tanpa nyawa namun balas budi ayahnya sudah mereka usahakan.

Baku tembak tak dapat di hindari lagi di dalam ruangan tersebut. Mereka saling menembak satu sama lain untuk menjatuhkan lawannya.

"Hah, gimana?" Lice menggelengkan kepalanya dari pertanyaan Rose. Cuma mereka berdua yang masih berada di pulau ini.


.


"Dimana Kapten Park?"

Menyadari bahwa dou Park masih berada di sana, pemimpin kali ini mengutus pasukan khusus untuk menjemput keduanya.

Dor

Tak banyak lagi anggota dari Richie di ruangan itu. Namun sayangnya senjata yang mereka gunakan semuanya sudah kehabisan peluru. Dan satu-satunya cara untuk melumpuhkan salah satu diantara mereka adalah bertarung dengan tenaga.

Richie dan yang lainnya mereka tidak meninggalkan tempat itu. Mereka semua ingin melihat bagaimana kedua anak Park mati di tangan mereka.

Bugh

Krak

Seperti ayahnya yang ahli dalam bela diri sama halnya dengan keduanya yang menguasai ilmu bela diri. Mudah bagi mereka menang dalam satu pertarungan namun ini terlalu banyak orang yang menyerang mereka.

AITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang