AITA-50

745 59 22
                                    



5 bulan kemudian

Rose sudah menerima seluruh keluarganya berkat si bayi Ara. Awalnya masih saja takut dengan orang asing namun melihat wajah bayi Ara yang menggemaskan, Rose kan jadinya ada teman, karena si bayi dekat dengan ibunya, Rose yang selalu mengikuti kemana bayi Ara dibawa selalu mengikutinya yang otomatis dia mulai dekat dengan Irene dan Aldric.

Dan usaha keluarganya untuk menebus kesalahannya juga untuk mendekati anak juga adiknya diterima baik oleh Rose. Hingga kini di masion Kim selalu dipenuhi canda tawa dari mereka yang menggoda Rose ataupun melihat keimutan dari bayi Ara juga bayi besar mereka.

Keluarga mereka benar-benar diberkati kebahagiaan atas musibah yang terjadi 6 bulan yang lalu.

Sampai sekarang ingatan Rose masih saja buntu dan dia tak ingin lagi mengingatkan ingatan kembali, sudah satu saja ingatan yang merubah hidupnya tidak dengan perubahannya, karena mungkin itu akan menyakitinya kembali.

Hari ini hari Minggu, keluarga Kim memutuskan untuk berlibur walaupun tak jauh namun bisa menghabiskan waktu dengan keluarganya mereka.

Seulgi dan Wendy yang awalnya selalu mengelak saat ditanya tentang kekasih sekarang keduanya sudah bertunangan dengan kekasihnya masing-masing. Awalnya telah direncanakan dengan keduanya untuk ikut, namun keduanya yang sudah mengetahui apa yang terjadi dengan keluarga tunangan mereka menolaknya dengan halus, yang tak ingin menganggu waktu kebersamaan mereka dengan keluarganya, bahkan Daniel dan Hera pun tak ingin menganggunya apalagi mereka yang masih berstatus tunangan?

Jam 15.00 mereka memutuskan untuk berangkat ke taman kota, taman yang menjadi tempat si kembar menghabiskan waktunya dulu juga tempat dimana mereka kehilangan seseorang yang disayanginya.

Tawa terdengar lepas dari mulut mereka, semuanya berbahagia dengan hari ini. Bayi Ara pun ikut tertawa walaupun tak tau kenapa? Nanya juga bayi, ditertawakan ya tertawa.

"Hahaha jangan kejar Ojeh lagi Yeri, Ojeh lelah berlari." Rose sudah mendudukkan dirinya di rerumputan karena lelah berlari bersama Yeri yang bertugas mengejarnya.

Yeri mengikuti seperti yang dilakukan Rose. Dia duduk disamping unnienya.
Mata Yeri berkaca-kaca saat melihat kearah unnienya, unnie yang lera menukar nyawanya sendiri untuknya, unnie yang telah menyelamatkannya. Unnienya yang kini seolah-olah seperti anak kecil saat ini.

Unnienya memang seperti anak kecil tapi di dalam hidupnya, didalam angan-angan dan pikirannya, unnienya ini adalah sang penyelamat juga menjadi idol dihatinya.

"Unnie."

Yeri sangat ingin memanggilnya seperti itu,namun...

"No, Ojeh Yeri Ojeh. Aku anak bungsu bukan kakakmu."

Tes

Bukan kakakmu?

Mengapa itu sangat menyakitikan?

Seolah-olah perkataan itu sebagai pernyataan bahwa Rose tak menerima sebagai adik. Mengapa itu benar-benar menyakiti hatinya?

"Yeri, Ojeh, kemari lah sayang, kita makan dulu sebelum pulang sayang."

Panggilan sang ibu membuat Yeri tak jadi untuk berkata.

Kedua berlari kearah dimana keluarganya berada. Padahal mereka baru beberapa jam disini namun cuaca mengatakan akan turun hujan jadi mereka memutuskan untuk makan sebelum pulang, biar gak rugi bawa lagi pun awamnya masih cerah untuk menuruni hujan.

Karena untuk sampai di mobil mereka diharuskan untuk berjalan kaki untuk ke parkiran, sebab tempat yang mereka ambil berada sedikit jauh juga sedikit lebih tinggi.

Mereka berjalan beriringan dengan anak-anak di depan dan orangtua di belakang. Jiyoung dan Dara berada di belakang dengan Dara yang mendorong stroller nya si bayi Ara. Dibelakang mereka adalah sepasang suami-isteri, Irene dan Aldric, mereka berjalan bergandengan dan yang paling depan tu anak-anak lajangnya keluarga Kim.

Rose dia berada diatas punggungnya Lisa, dia malas berjalan dan tak ingin pulang jika digendong gitu sih katanya. Sedangkan yang lainnya berjalan sendiri, namun ada yang iri dengan Rose guys, yaitu si bungsu. Dia juga ingin digendong, karena itu dia meminta pada Jisoo untuk menggendongnya yang ditolak mentah-mentah oleh sang empunya.

Tau bagaimana ucapan Jisoo yang membuat sepanjang jalan Yeri cemberut?

Gini kata-kata yang diucapkannya, "kau berat bisa patah pinggangku hanya untuk menggendong mu Kim Yeri."

Dan berat, secara tidak langsung mengatakan bahwa kau gemuk bukan sih?

Lalu apakah ada yang kasihan dengan sibungsu?

Ya, maksudnya ya tiada yang kasihan malah mereka semakin mengejeknya hingga membuat mata sibungsu berkaca-kaca ingin berlari pada saat ibu untuk mengadukan mereka kakak-kakaknya.

Tring

Gelang pemberian sang ibu jatuh, Dara berjongkok untuk mengambil dan melepaskan stroller nya baby Ara, yang mengakibatkan stroller itu berjalan sendiri dan meninggalkan mereka dibelakang dengan semua orang yang panik.

Dan entah bagaimana stroller itu berada ditengah-tengah jalan yang masih saja berjalan menuruni jalan.

Tanpa sengaja Lisa melihat anak kucing yang berada ditengah-tengah jalan. Karena jalan sepi memberanikan diri Lisa untuk mengambilnya, dia berjalan ke arah kucing itu sebelum cahaya lampu menyoroti matanya dengan kecepatan yang cepat.

Trap

Lisa menutup matanya karena cahaya itu dan seolah ada yang menahan kakinya dengan cahaya itu semakin dekat kearahnya dan bisa dia dengar suara dari Grandmanya yang paling besar suaranya daripada Halmonie dan kembarnya.

Cahaya begitu dekat namun anehnya dia tak merasakannya sakit setelah sedikit melayang dan menghentak pantat pada jalan.

Bruk

"Halmonie."

"ROSEEEEEE."





















.


.


.

Titttttttttt

_/\__/\_/\_/\_______________________________

Garis lurus

.

Rose mulai dan ingatannya hampir sepenuhnya kembali beberapa hari yang lalu saat dia memasuki tempat dimana dia dan kembarnya menghabiskan waktu bersama dulu, mereka melukis, memotret, bernyanyi dan bermain alat musik semua mereka lakukan dalam ruangan itu yang berada dalam kamarnya Lisa kini.

Dia mulai mengingat saat dikucilkan oleh keluarganya, dijauhkan dan disangsikan, dan ingatan yang paling menyakitkan saat Halmonie mereka menyelamatkan Lisa yang berakhir keduanya diusir oleh sang ayah kala itu dan sekarang dia membalas jasa Halmonie dengan mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan cucu anaknya, Ara Yun Kim, anak dari Kim Joohyun dan Aldric Darren, cucu pertama dari Kim Jiyoung dan Sandara Park.




































Terpaksa namatin cerita ini.

Cerita yang tak menarik sedikitpun dan hanya membuat bosan.



















Sebenarnya masih ada part-part tentang Rose, kelakuannya yang imut dan cara bicaranya yang menggemaskan, namun apalah daya semua tak terwujud hanya karena cerita yang membosankan bukan?








Sudahlah.

AITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang