AITA-33

537 58 19
                                    


Pelatuk berhasil ditekan, peluru mengenai target sebenarnya, orang tertentu langsung terjatuh dengan sebagian isi kepalanya berhamburan, sebagai tamu menjerit dan juga ada yang langsung berlari bersembunyi ditempat yang memungkinkan mereka selamat.

Jiyoung langsung berlari dan memaku tubuh yang masih utuh di pangkuannya. Seluruh dan keluarga besar Kim melihat apa yang dilakukan Jiyoung terhadap orang itu.

"Nak jangan tinggalin Appa sayang, bangunlah. Appa janji akan memberikan semua saham Appa padamu jika kau bangun." Percuma. Percuma dia menepati janjinya, bahkan jikalau pun dia menawarkan semua isi dunia, orang yang sudah mati takkan pernah bangun lagi apalagi untuk hidup kembali.

Mereka membeku mendengar perkataan yang keluar dari mulutnya Jiyoung yang masih memaku kepala yang tak dikenalinya.

Jisoo hanya melihat, dia tak pernah membayangkan orang yang ditargetkan oleh orang itu adalah lelaki yang lahir dihari yang sama dengannya, anak yang ditinggal ibunya setelah melahirkan dirinya untuk selama-lamanya yang disebabkan tak ada orang yang memantaunya termasuk sang ayah. Anak yang hidupnya diasuh oleh orang lain. Anak yang dijanjikan oleh Appanya akan saham perusahaan Kim Corporation miliknya semua. Dan dia tak pernah menyangka seorang paman sanggup membunuh keponakannya sendiri.

Dalam keterkejutan keluarga Kim akan Jiyoung, suara seseorang dengan bergema terdengar diiringi oleh tawa yang keras.

"Hahahaha kau akan merasakan sepertiku Kim Jiyoung. Anakmu juga terbunuh dikepalanya sama seperti anak haram mu itu membunuh sepupunya sendiri."

Kim Joseph. Anak dari Kim Jiyoung bersama dengan seseorang yang dulu dia cintai karena nafsunya. Dan Joseph lah yang membunuh Kim Suho, alasannya? Karena orang yang bersetubuh dengan Suho adalah kekasihnya dan dia tahu Suho lah yang menggodanya terlebih dahulu. Dia benci, marah, kecewa. Karena pengaruh benda candunya dengan gelap mata dia membunuh sepupunya sendiri. Dan ibu dari Joseph, selingkuhannya Jiyoung adalah adik dari pamannya dan itu bibinya Suho.

"Kenapa kau menargetkan anakku Kim Gyu Jim." Jiyoung dengan keras berteriak pada Gyu Jim yang entah berada dimana.

"Anakmu? Apakah itu kau mengetahui Joseph anak haram mu Kim Jiyoung?"

Kembali mereka mendengar tawa mengema dalam masion Kim Jiyoung. Tamunya yang melihat kesempatan sebagai dari mereka diam-diam melarikan diri dari masion yang sedang dibantai.

"Kau membunuh keponakan mu sendiri Jim." Jiyoung tak sanggup melihat kondisi anak laki-laki yang sudah tak bernyawa, dan tanpa dia sadari perlakuan juga perkataannya membuat seluruh keluarganya syok namun tidak dengan Jisoo yang tersenyum remeh terhadap lelaki yang sialnya itu adalah Appanya sendiri.

"Jika kau tuli, dengarkan sendiri Joseph lah yang membunuh anakku Suho. Jangan berpura-pura Jiyoung bahkan kau mengetahui semuanya namun kau melindungi anak haram mu." Jiyoung tau itu dan dia menyuruh seseorang untuk mengirimkan bukti semua kejahatan Suho saat mengetahui polisi menargetkan pelakunya adalah anak sulung, Irene.

"Tapi Joseph anakku dengan adik kesayangannya mu Jim." Dengan perlahan Jiyoung meletakkan tubuh Joseph dan dirinya yang berdiri mengelilingi sudut ruangan hingga matanya berhenti tepat pada seluruh keluarga. Dan dia melihat tatapan kecewa dari semua mata mereka namun saat berhenti pada Jisoo dia dengan jelas bisa merasakan tatapan kebencian dari putri yang dianggapnya pembawa sial, karena putrinya lahir seseorang harus meninggalkan saat melahirkan tanpa pasangan di sampingnya. Karena putrinya putra satu-satunya harus besar diacuh oleh orang lain. Karena putrinya, putranya tak pernah merasakan kasih sayang kedua orang tua kandungnya. Dan sekarang putranya juga meninggalkan dirinya seperti wanita disampingnya dulu disaat lelah. Dan dengan sadar dia lebih menyayangi anak haram nya dari pada putri yang lahir dari istrinya.

AITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang