AITA-44

545 62 24
                                    

Hening!

Itulah keadaan diruang makan pagi ini di kediamannya keluarga Kim.

Ketujuh anak Kim berprilaku aneh, seolah-olah mereka dilanda kebingungan dan lebih pendiam dari biasanya.

Para tertua tak ingin menanyakannya namun mereka akan mengejar jawaban nanti malam.

Ini hari kerja. Mereka semua mempunyai aktivitasnya sendiri, namun jika mereka memulai dengan kebingungan maka itu akan mempengaruhi hari mereka.

Irene, Aldric, Daniel, Hera, Dara dan Jiyoung seringkali mencuri pandangan pada ketujuh yang masih tak ingin mengeluarkan sepatah katapun.

Sarapan pagi dengan lancar berjalan dipenuhi keheningan anak-anak yang terlibat semalam.

Jennie yang sudah menjadi pendiam semakin diam. Wendy yang berbicara jika itu perlu menjadi bungkam. Seulgi yang biasanya sering diganggu oleh adik-adiknya menjadi tenang. Jisoo yang  random menjadi patung. Lisa, Joy dan Yeri yang sering bercanda tiba-tiba menjadi patuh dan sunyi.

Apa yang terjadi pada ketujuhnya? Mengapa sikapnya menjadi aneh hari ini?

Semua membubarkan diri dan melakukan aktivitasnya masing-masing. Hera, Dara dan Irene sang ibu hamil hanya berdiam diri di rumah dengan aktivitas yang menyehatkan juga Daniel yang berada diantara ketiga wanita yang berbeda-beda umurnya. Jiyoung dan Aldric ke kantornya masing-masing. Seulgi yang seperti hari-hari biasanya. Wendy yang sekarang menjadi pemimpin rumah sakit keluarganya. Jisoo ke perusahaan yang dibangunnya sendiri. Jennie yang sudah menjadi pemilik butik yang diberikan Eommanya. Joy yang menjadi dokter dirumah sakit militer. Yeri yang masih berkuliah. Semuanya mempunyai aktivitasnya sendiri dan mereka sibuk!

.

.

.

"Semua dendam harus dituntaskan."

Dirinya hanya tinggal sendiri disaat semua bawahannya ditangkap dan kekompakan dibubarkan oleh orang yang berhak.

Pikirannya yang tiap hari selalu memikirkan balas dendamnya. Padahal nyatanya dendam itu diciptakan olehnya sendiri hanya karena dengki hati dan iri yang tak pada tempatnya.

.

.

.

Matahari dengan perlahan menghilang dan meninggalkan awan orenge dibelakang hanya sebentar sebagai penyambutan sebelum gelapnya malam benar-benar menghampiri yang hanya didampingi bulan dan bintang di langit.

Satu persatu orang-orang yang sibuk kembali ke rumahnya masing-masing sama halnya dengan anak-anak Kim yang kembali, baik itu cepat atau larut namun yang pasti mereka pulang.

Seperti pagi harinya meja makan yang diisi oleh seluruh keluarga kecuali satu masih saja sunyi dan hening.

Dipagi hari wajah-wajah itu dilanda i dengan kebingungan maka dimalam hari wajah itu menunjukkan kelelahannya selama seharian.

Mungkin sudah menjadi satu kebiasaan bagi keluarganya untuk berkumpul diruang keluarga setelah makan malam.

"Sebenarnya apa yang terjadi pada kalian?" Irene jengah melihat sikap adik-adiknya, sudah sendari tadi dia mengajak mereka berbicara namun hanya keheningan yang menjawabnya.

"Katakan bukan hanya diam." Aldric memengang pundak istrinya. Ini ibu hamil tak baik jika marah-marah bukan?

"Eomma." Dan setiap anak, disaat merasakan kebingungan ataupun suatu keadaan yang menekankan mereka. Orang yang pertama dipanggilnya pasti ibunya dulu.

AITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang